RADARBANDUNG.id- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Barat mengalami penurunan drastis. Hingga saat ini hewan ternak terkena PMK tersisa sebanyak 8 kasus.
Data Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat menyebut pada Desember 2024 kasus PMK mencapai 104 kasus.
Sementara itu, kasus PMK mengalami penurunan pada Januari 2025 terdapat 56 kasus dan untuk Februari 2025 ini tersisa 8 kasus PMK.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispernakan KBB Wiwin Aprianti menjelaskan, pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk menekan penyebaran PMK di Kabupaten Bandung Barat.
“Yang kita lakukan adalah menghentikan penyebaran virus, menghilangkan sumber infeksi, menghilangkan virus dengan dekontaminasi kandang juga peralatan serta membentuk kekebalan,” katanya, Kamis (20/2//2025).
Ia menambahkan, pihaknya pun berperan aktif turun ke lapangan agar PMK tersebut tidak menyebar luas di Kabupaten Bandung Barat. Sehingga berdampak negatif bagi para peternak.
“Hal yang harus dilakukan juga adalah Pemisahan ternak yang baru dengan yang lama, yang sakit dengan yang sehat, yang tua dengan yang muda,” katanya.
“Selain itu juga tentu hal penting dilakukan adalah pembersihan (kandang,sarana transportasi dan pakaian) dan pembatasan (lalu lintas orang, ternak,barang dan media pembawa),” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya pun memasifkan vaksinasi massal terhadap puluhan ribu hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat. Dengan begitu, kekebalan hewan ternak terhadap virus terbentuk.
“Vaksin massal terus dilaksanakan beberapa hari lalu, dari target 26.229 sapi perah yang tervaksin dan sekarang sudah 80 persen lebih,” katanya.
Ia menambahkan, menurunnya kasus PMK di wilayahnya lantaran peran aktif semua pihak baik medik, paramedik dan juga organisasi profesi.
“Medik Veteriner sebanyak 11 orang dari pemerintah 3 orang dari KUD untuk paramedik veteriner 12 orang pemerintah dam 40 orang KUD serta organisasi profesi PDHI cabang jabar 1, Paveti cabang Jabar 1 dan Paravetido,” katanya.
Ia pun menyebut, masyarakat tidak perlu khawatir dengan hewan ternak yang terpapar PMK karena masih aman dan sehat untuk dikonsumsi manusiamanusia selama diolah dengan benar.
“PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia serta daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar,” katanya.
Ia menegaskan, pihaknya pun telah berupaya maksimal dalam menangani PMK di wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan koordinasi lintas sektor ( KUD, fedloter, Bandar), mengeluarkan SE tentang kesiapsiagaan PHMS dan himbauan tentang Vaksinasi mandiri.
“Kami pun telah melakukan pengobatan simptomatis dan supportif, desinfeksi kandang dan peralatan serta pembatasan lalu lintas hewan terutama dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” tandasnya. (KRO)