News

Keabsahan Pilkada Tasikmalaya dan Sumber Anggaran PSU

Radar Bandung - 27/02/2025, 22:29 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Keabsahan Pilkada Tasikmalaya dan Sumber Anggaran PSU
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Rafael Situmorang kaget dan heran, kenapa prosesnya sampai ke Mahkamah Konstitusi. Seharusnya sudah bisa diketahui pelanggaran tersebut di tingkat KPUD dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya kalau salah satu pasangan calon tidak layak, di Kota Bandung, Rabu (26/2). (Foto. Humas DPRD Jabar)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Rafael Situmorang ungkapkan keheranan dan pertanyaan mendalam mengenai keabsahan keputusan yang telah mengizinkan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya untuk lolos di tingkat KPUD dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya. Menurut Rafael proses tersebut seharusnya sudah mendeteksi adanya pelanggaran ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga formal, terutama syarat calon kepala daerah yang secara tegas menyebutkan calon tidak boleh pernah menjabat sebagai gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, atau walikota dan wakil walikota selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, baik di daerah yang sama maupun berbeda.

“Saya sedikit kaget dan heran, kenapa prosesnya sampai ke Mahkamah Konstitusi. Seharusnya sudah bisa diketahui pelanggaran tersebut di tingkat KPUD dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya kalau salah satu pasangan calon tidak layak,” ujar Rafael Situmorang, Kota Bandung, Rabu (26/2/2025).

Rafael menambahkan keabsahan proses tidak hanya penting dari segi regulasi, namun juga berimplikasi pada integritas demokrasi di daerah. Rafael mengingatkan ketentuan mengenai persyaratan calon kepala daerah telah jelas, dan setiap pelanggaran terhadap ketentuan tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Menurutnya, seharusnya pihak KPUD dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya sudah mendeteksi dan menghentikan proses pencalonan jika terdapat calon yang tidak memenuhi syarat.

Baca juga: Bantuan Anggaran Pemungutan Suara Ulang Pilkada Tasikmalaya

Rafael menyoroti permasalahan pendanaan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya. Rafael menyatakan anggaran untuk PSU seharusnya berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bukan dari APBD Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini menjadi pertanyaan mendasar karena dari sebelas daerah yang harus melaksanakan PSU, Kabupaten Tasikmalaya juga termasuk di antaranya, dan sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang sengketa Pilkada 2024, Senin (24/2/2025) dengan Perkara Nomor 132/PHPU.BUP-XXIII/2025, penentuan sumber anggaran menjadi hal yang krusial.

“Untuk anggaran pelaksanaan PSU itu sendiri pasti dari Pemprov Jabar, karena kalau APBD Kabupaten Tasikmalaya dari mana anggarannya?” tambah Rafael.

Keputusan MK yang mengharuskan dilaksanakannya PSU di Tasikmalaya telah membuka ruang perdebatan mengenai keabsahan proses pencalonan dan pendanaan pelaksanaan PSU.

Baca juga: Belum Digarap Optimal, Pansus 4 DPRD Kota Bandung Bahas Pengelolaan Cagar Budaya

Rafael menekankan perlunya evaluasi menyeluruh oleh pihak terkait agar proses demokrasi di tingkat daerah tidak tercemar oleh pelanggaran administrasi dan regulasi.

Sementara itu, pihak-pihak yang berkepentingan di Kabupaten Tasikmalaya diharapkan untuk segera melakukan kajian mendalam atas prosedur pendaftaran calon kepala daerah dan memastikan seluruh persyaratan telah dipenuhi sesuai ketentuan hukum.

Rafael berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dengan transparan dan akuntabel, demi menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi dan integritas lembaga penyelenggara Pilkada. Dengan demikian, kasus ini menyoroti pentingnya penegakan aturan dan pengawasan yang ketat dalam setiap proses pemilihan kepala daerah, agar hak pilih masyarakat tetap terlindungi dan keputusan yang diambil mencerminkan prinsip keadilan serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.(dsn)


Terkait Jawa Barat
Ada-Ada Saja, Bercanda dengan Status Duda Bupati Lucky Hakim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bikin Gelak Tawa Membahana di Indramayu
Jawa Barat
Ada-Ada Saja, Bercanda dengan Status Duda Bupati Lucky Hakim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bikin Gelak Tawa Membahana di Indramayu

RADARBANDUNG.ID, INDRAMAYU – Banyak kepala daerah di Indonesia yang tidak memiliki pasangan alias duda. Salah satunya adalah pemimpin di Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi merupakan seorang duda. Demikian pula dengan Bupati Indramayu Lucky Hakim, kepala daerah yang juga merupakan artis peran itu juga diketahui merupakan seorang duda, bahkan hingga dua kali. Bertemu di sebuah acara, […]

Viral, Siswa SMAN 2 Purwakarta Ini Menangis Saat Diberi Uang untuk Beli Laptop dan Dipeluk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Jawa Barat
Viral, Siswa SMAN 2 Purwakarta Ini Menangis Saat Diberi Uang untuk Beli Laptop dan Dipeluk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

RADARBANDUNG.ID, PURWAKARTA – Bukan lagi barang mewah yang bersifat eksklusif, laptop atau komputer jinjing saat ini sudah menjadi kebutuhan yang bisa dibilang esensial. Nggak cuma mereka yang bekerja atau kuliah, siswa sekolah pun kini banyak membutuhkan laptop untuk menunjang proses belajar mereka. Eranya sudah berubah, kalau dulu berkutat dengan teknologi seperti komputer hanya dilakukan saat pelajaran […]

Tokoh TP2GD Jabar: KH. Abbas Abdul Jamil Layak Jadi Pahlawan Nasional
Jawa Barat
Tokoh TP2GD Jabar: KH. Abbas Abdul Jamil Layak Jadi Pahlawan Nasional

RADARBANDUNG.id, CIREBON – Dukungan terhadap pengusulan KH. Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional semakin menguat. Dalam acara Istighosah Kubro dan Seminar Nasional di Pendopo Kabupaten Cirebon, dukungan datang dari berbagai tokoh daerah dan nasional, termasuk dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Barat. Salah satu tokoh penting yang menyampaikan dukungan adalah Prof. Dr. […]

Pendidikan di Jawa Barat Terancam, JPPI Minta Gubernur Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Ijazah Siswa, Ini Penjelasannya
Jawa Barat
Pendidikan di Jawa Barat Terancam, JPPI Minta Gubernur Dedi Mulyadi Lunasi Biaya Ijazah Siswa, Ini Penjelasannya

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi diminta untuk mengevaluasi dan mereformasi sistem pembiayaan pendidikan di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan penahanan ijazah oleh pihak sekolah di Jawa Barat. Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menuturkan, pembiayaan baik di sekolah negeri maupun swasta, seharusnya ditanggung oleh Pemerintah Pusat […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.