RADARBANDUNG.id, – Harum kayu, anyaman bambu, dan sentuhan kreatif khas Bandung kembali menyapa dunia. Dengan semangat yang menyala, jajaran pelaku usaha binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung siap menghadirkan yang terbaik di Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025. Mereka tidak sekadar hadir, tetapi ingin memastikan karya-karya unggulan Kota Bandung bersinar di panggung global.
Tahun ini, 15 pelaku usaha dari berbagai sektor industri kreatif akan mewakili Kota Bandung dalam ajang pameran furnitur dan kerajinan terbesar di Indonesia ini.
Mereka adalah, Artlite Studio, Bambu Mas, Banana Paper, Elina Keramik, ERLIG, Fatchcraft, Hasan Batik, interDec, Leoni Karpet, L&D Artlamp. Nicole’s Natural, Noekatun, Rachipta Lestari, Studio Dapur dan Studio Mahardika.
Gelaran IFEX 2025 yang berlangsung pada 6-9 Maret 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran diproyeksikan kembali menjadi magnet bagi ribuan buyers dari berbagai belahan dunia. Tahun lalu, pameran ini mencatat kesuksesan besar dengan menarik 13.730 pengunjung dari 117 negara, dan kali ini, pelaku usaha Kota Bandung tidak ingin melewatkan peluang emas tersebut.
“Kami datang dengan semangat baru, membawa produk-produk unggulan yang tak hanya memikat dari segi desain, tetapi juga mengusung nilai keberlanjutan,” ujar Drs. Ronny Ahmad Nurudin, M.M., Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, usai acara pembukaan IFEX 2025, Kamis (6/3).
Seperti diketahui, Pameran B-to-B Indonesia International Furniture Expo atau IFEX 2025 digelar di JiExpo Kemayoran, Jakarta. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Reza resmi membuka acara tersebut Kamis (6/3) siang, yang dihadiri juga oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri.
IFEX 2025 kali ini diikuti oleh 500 peserta pameran dengan menampilkan 5000-an produk mebel dan kerajinan. Industri furniture dan kerajinan terus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Industri furniture terus mencatatkan kinerja positif pasca pelaksanaan IFEX.
Ronny Ahmad menegaskan, ajang ini menjadi momentum bagi para pelaku industri kreatif Kota Bandung untuk membuktikan diri di panggung global. Dengan inovasi dan kualitas yang terus ditingkatkan, mereka optimis bahwa produk-produk lokal mampu bersaing dan menarik perhatian pasar internasional.
“Kami datang dengan semangat baru, membawa produk-produk unggulan yang tidak hanya menonjol dari segi desain, tetapi juga mengedepankan aspek keberlanjutan. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk membuktikan bahwa produk kreatif dari Kota Bandung mampu bersaing di kancah global,” ujarnya usai acara pembukaan IFEX 2025 di JExpo Kemayoran.
Keikutsertaan pelaku usaha Kota Bandung dalam IFEX 2025 mendapat dukungan penuh dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung. Sebanyak 15 pelaku usaha kreatif dari berbagai sektor industri turut ambil bagian, membawa koleksi terbaik mereka untuk diperkenalkan kepada pasar internasional. Dari produk berbasis bambu dan rotan hingga kerajinan berbahan alami lainnya, semuanya siap memikat perhatian para buyers dunia.
Dukungan nyata juga ditunjukkan dengan kehadiran Plt. Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurdin, dalam acara pembukaan.
Kehadiran Pemerintah Kota Bandung menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Kota Bandung agar semakin kompetitif di kancah global.
Bukan sekadar ajang pamer, IFEX 2025 menjadi momentum penting bagi para pelaku usaha untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan nilai transaksi ekspor.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Disdagin Kota Bandung. Dengan fasilitasi yang terus berkelanjutan, kami optimistis dapat memperkenalkan lebih banyak produk berkualitas dari Kota Bandung ke pasar global,” ujar Anton Dwinanto, Koordinator Pelaku Usaha Kota Bandung yang berpameran.
Lebih dari sekadar pameran, IFEX 2025 juga menjadi panggung pembuktian bahwa industri kreatif Kota Bandung terus berkembang dan siap bersaing di level internasional. Semakin banyaknya produk berorientasi sustainable yang dihadirkan oleh para pelaku industri kreatif dari Bandung di ajang ini, semakin membuktikan bahwa Kota Bandung memang layak menyandang gelar sebagai kota desain dan kota kreatif kelas dunia. (pra)