News

Ramadan Momentum Refleksikan Iman dan Ilmu Pengetahuan

Radar Bandung - 07/03/2025, 12:32 WIB
Ferry
Ferry
Tim Redaksi
Ramadan Momentum Refleksikan Iman dan Ilmu Pengetahuan

 

RADARBANDUNG.id – Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan hikmah bagi umat Islam. Selain sebagai momen untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan hubungan antara iman yang kuat dengan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memajukan peradaban umat manusia.

Iman dan Takwa (Imtak) menjadi pondasi utama dalam membangun karakter pribadi yang taat, berakhlak mulia, dan berintegritas. Namun, dalam konteks kemajuan bangsa, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptak) juga memainkan peran yang sangat penting.

Keberhasilan suatu negara, terutama dalam menghadapi tantangan global, tidak hanya bergantung pada aspek spiritual, tetapi juga pada kemampuan dalam mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Menggabungkan antara Imtak dan Iptek bukanlah hal yang mustahil. Sebagaimana yang disampaikan Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie di Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (6/3/2025) malam.

Acara ini merupakan bagian dari kegiatan rutin Masjid Salman ITB dalam menghadirkan tokoh-tokoh penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai berbagai aspek kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi, serta nilai-nilai agama.

“Kemajuan peradaban Islam di masa kekhalifahan dahulu bisa tercapai berkat adanya kebebasan berpikir dan toleransi yang diberikan kepada ilmuwan. Dengan kebebasan tersebut, mereka bisa mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan mencapai kemajuan yang luar biasa,” jelasnya.

Ilham menambahkan bahwa untuk mencapai “Indonesia Emas”, negara ini membutuhkan sistem yang mendukung kebebasan ilmiah, toleransi, dan meritokrasi, di mana setiap individu yang memiliki kemampuan terbaik bisa berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

Ia memberikan contoh pada masa kejayaan kekhalifahan Islam yang terjadi lebih dari 1.400 tahun lalu, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat berkat adanya kebebasan berpikir dan toleransi yang tinggi di kalangan masyarakat.

“Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa itu tidak terlepas dari prinsip-prinsip seperti kebebasan berpikir, toleransi, dan meritokrasi, di mana orang-orang terbaik dipilih untuk memimpin berdasarkan kemampuan mereka,” imbuhnya.

Sayangnya, kemajuan tersebut mulai surut seiring runtuhnya nilai-nilai tersebut.

Lebih lanjut, Ilham memberikan contoh hukum alam, seperti hubungan antara kain dan api yang terbakar.

“Pada masa kekhalifahan Islam, ada pandangan yang mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah kehendak Allah, padahal sebenarnya itu adalah hasil dari hukum alam yang diciptakan-Nya.”

Ilham menekankan pentingnya memahami sistem dunia ini secara lebih rinci sebagai bentuk ibadah dan rasa kagum terhadap ciptaan Allah.

Di tengah momentum Ramadan 1446 Hijriah, Ilham juga mengingatkan bahwa Indonesia harus terus mempertahankan sistem demokrasi yang memungkinkan masyarakat untuk berkarya, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memajukan industri. (pra)


Terkait News
Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport
News
Pengalaman Positif di Assen, Modal Berharga Aldi Satya Mahendra Berjuang di Seri 3 World Supersport

RADARBANDUNG.id- Pertarungan Aldi Satya Mahendra di kejuaraan dunia World Supersport masih terus berlangsung. Akhir pekan ini pembalap binaan Yamaha Racing Indonesia itu akan bertarung lagi di seri 3 World Supersport yang digelar di sirkuit Assen Belanda, 11-13 April 2025. Tetap dengan misi kembali mendulang poin di putaran terdekat ini, Aldi Satya Mahendra akan mengerahkan kemampuan […]

Petugas PJL  Tak Mudik Demi Keselamatan Penumpang,  Tugirin Setia Amankan Perjalanan Kereta Api
News
Petugas PJL Tak Mudik Demi Keselamatan Penumpang, Tugirin Setia Amankan Perjalanan Kereta Api

Petugas PJL Tugirin rela tak mudik demi keselamatan penumpang, dirinya setia mengamankan perjalanan kereta api selama musim mudik Lebaran 2025.

Libur Lebaran, Ratusan Ribu Wisatawan Serbu Bandung Barat
News
Libur Lebaran, Ratusan Ribu Wisatawan Serbu Bandung Barat

RADARBANDUNG.id- Ratusan ribu wisawatan menghabiskan waktu libur lebaran 1446 hijriyah di Kabupaten Bandung Barat. Kawasan wisata Lembang hingga saat ini masih menjadi primadona. Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB berdasarkan sampel di sejumlah tempat wisata tercatat dikunjungi 189.850 wisatawan. Untuk destinasi wisata Curug Malela hingga H+4 lebaran jumlah kunjungan mencapai 351 orang, Guha Pawon […]

Hari Ketiga Libur Lebaran, Dishub KBB Catat Belasan Ribu Kendaraan Keluar Masuk Lembang
News
Hari Ketiga Libur Lebaran, Dishub KBB Catat Belasan Ribu Kendaraan Keluar Masuk Lembang

RADARBANDUNG.id- Hari ketiga lebaran Idulfitri 1446 hijriyah mobilitas warga menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat cukup tinggi. Data Dinas Perhubungan (Dishub) KBB menyebut kendaraan keluar masuk Lembang pada Kamis (3/4/2025) siang mencapai 15.516 kendaraan. Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub KBB, Didin Muslihudin menjelaskan, pada H+3 libur lebaran 1446 hijriyah ini volume kendaraan tinggi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.