RADARBANDUNG.ID, BOGOR – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq resmi menyegel dan membongkar beberapa bangunan yang ada di komplek objek wisata Hibisc Puncak Bogor.
Bangunan Hibisc Puncak Bogor tersebut diratakan, karena dianggap melanggar peraturan dan tidak memiliki ijin.
Usai penyegelan dan penanaman pohon di Puncak Bogor, Dedi Mulyadi kembali mendatangi Hibisc untuk melihat prosesi pembongkaran.
Baca Juga :Cara Baru Cari Lagu di Galaxy S25 Series Pakai Circle to Search with Google
Ia datang untuk memastikan pembongkaran bangunan sesuai dengan yang direkomendasikan sejumlah pihak.
Setelah melakukan sesi tanya jawab bersama wartawan, mantan karyawan Hibisc yang bekerja sebagai operator meminta agar bisa berdialog dengan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Mereka meminta Dedi Mulyadi untuk memikirkan nasib mantan karyawan setelah objek wisata yang baru dibangun tersebut dibongkar.
Baca Juga :Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Perlu Konsep Terpadu Tata Kawasan Puncak
“Saya tidak bisa berkomentar, kita tidak bisa ngomong apa-apa,” ucap Dedi.
Ia menuturkan, dirinya juga kasihan dengan korban banjir yang terjadi di Bekasi, Karawang, dan Puncak Bogor.
“Yang di bawah juga kasihan, ada yang meninggal,” tutur Dedi.
Saat salah satu mantan karyawan Hibisc meminta untuk solusi pekerjaan, Dedi memintanya untuk tidak menuntut.
“Jangan nuntut, jangan aneh-aneh, jangan nuntut pekerjaan ke saya,” jawab mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Ia menyampaikan, dirinya memberi kebijakan untuk pekerja bangunan yang berhenti bekerja karena proyek dihentikan.
“Saya tadi memberi kebijakan untuk masyarakat biasa, pekerja bangunan, untuk menanam pohon,” ujar Dedi.
Ia menanyakan kepada mantan karyawan untuk bekerja seperti pekerja bangunan
“Nguli nanem pohon, mau?” tanya Dedi Mulyadi.
Namun, ia menjabarkan, pekerjaan tersebut tidak memiliki jaminan dan meminta mantan karyawan Hibisc untuk mencari pekerjaan di tempat lain. (adv)