News

Tunjangan Guru Langsung Masuk ke Rekening Guru, Pemerintah Ubah Skema Pencairan, Dana Tak Lagi Parkir di Pemda

Radar Bandung - 14/03/2025, 21:27 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Tunjangan Guru Langsung Masuk ke Rekening Guru, Pemerintah Ubah Skema Pencairan, Dana Tak Lagi Parkir di Pemda
Ilustrasi para guru. Skema pencairan tunjangan untuk guru ASN resmi diubah. Foto : Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Skema pencairan tunjangan untuk guru ASN resmi diubah.

Jika sebelumnya pencairan tunjangan untuk guru ASN didistribusikan melalui pemerintah daerah (pemda), ke depan dana langsung masuk ke rekening masing-masing guru.

Perubahan tunjangan untuk guru ASN itu diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Jakarta.

Baca Juga : Sekda Jawa Barat Herman Suryatman Sambut Baik Mekanisme Baru Penyaluran Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah

Prabowo mengatakan, kebijakan itu bagian dari upaya mengurangi birokrasi yang tidak efisien.

”Saya menyambut baik inisiatif upaya peluncuran, upaya mekanisme baru dengan mengirim tunjangan guru langsung ke rekening guru,” ujarnya.

Diakuinya, skema sebelumnya jauh dari efisien.

Baca Juga :TKD ASN Bandung Belum Cair, Pemkot Janjikan Pencairan Segera

Dia mengaku tidak menemukan alasan yang logis perihal kebijakan lama yang memarkir dana lebih dahulu di pemda.

”Inilah upaya untuk mengurangi (hal) yang tidak efisien. Lama-lama untuk apa? Ditahan itu untuk apa?” imbuhnya.

Prabowo mengakui masih ada orang-orang birokrasi yang menghendaki proses yang rumit, lama, dan tidak efisien.

Baca Juga : ASN Jabar Kerja Lebih Awal di Ramadan, Layanan Masyarakat Tetap Optimal, Ini Penjelasan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman

Karena itu, dia berharap ada evaluasi terhadap sistem dan para birokrat yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.

”Saya minta para menteri dan para Menko, coba kita pikirkan, kita rumuskan semua perbaikan sistem ya,” tegas Prabowo.

Presiden menegaskan, pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun bangsa dan mencapai kesejahteraan. Karena itu, pemerintah menempatkan pendidikan di posisi teratas dalam anggaran negara.

Dia mengajak para ASN selalu berdedikasi dan bekerja sepenuh hati untuk melayani serta mempermudah urusan rakyat. Dia mengingatkan, menjadi seorang ASN merupakan pelayan rakyat.

”Ini ada kecenderungan semua pengin jadi ASN, tahu-tahu (sudah masuk) di dalam, tidak bekerja maksimal,” perintah Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebutkan, sejak 2010 hingga 2024 atau sekitar 15 tahun, skema pencairan tunjangan guru selalu dari Kementerian Keuangan ditransfer ke rekening pemerintah daerah melalui rekening kas umum daerah. Dari sana, tunjangan profesi guru baru ditransfer ke rekening masing-masing guru.

Dalam perjalanannya, sebagian besar pemerintah daerah menyalurkan tunjangan ini tiga bulan sekali. Karena itu, memakan waktu yang lama dalam proses penerimaannya oleh para guru. Bahkan, ada beberapa daerah yang disebut mengalami keterlambatan lebih dari tiga bulan dengan berbagai alasan sehingga menimbulkan keresahan di kalangan para guru.

”Kebijakan penyaluran langsung ini merupakan terobosan dan jawaban pemerintah atas aspirasi masyarakat, khususnya aspirasi para guru. Karena itu, tidak benar kalau pemerintah antikritik dan tidak mendengar aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, percepatan penyaluran tunjangan ASN langsung ke rekening guru merupakan realisasi atas arahan dan kebijakan presiden agar birokrasi dan layanan publik tidak birokratis. Tapi, harus memudahkan, cepat, tepat, efektif, dan efisien.

Saat ini pihaknya tengah melakukan proses verifikasi dan validasi nomor rekening dari para guru yang berhak menerima. Setidaknya, ada 1.476.964 guru ASN dan 392.802 guru non-ASN yang menerima tunjangan sertifikasi guru ini secara langsung ke rekening masing-masing. Setidaknya sudah 250 ribu orang guru yang sudah diverval (verifikasi dan validasi) data serta nomor rekeningnya. Sebagian besar dari mereka merupakan ASN guru di Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kudus.

”Dana akan ditransfer apabila data-data telah valid, transfer langsung di bulan Maret. Ini merupakan hadiah untuk para guru agar dapat merayakan Idul Fitri dengan gembira,” ungkapnya.

Untuk tahap awal, nantinya penyaluran dirapel di Maret untuk tunjangan bulan Januari, Februari, dan Maret. Tak ada perubahan besaran untuk guru ASN. Namun, bagi guru non-ASN, besaran tunjangan sertifikasi naik menjadi Rp 2 juta per bulan dari Rp 1,5 juta per bulan. Dengan demikian, mereka akan menerima Rp 6 juta dalam sekali transfer nantinya.

”Setelahnya nanti dibagikan atau ditransfer setiap bulan,” sambungnya.

Di bagian lain, Mu’ti juga mengungkapkan upaya Kemendikdasmen agar guru-guru yang belum tunjangan ini untuk bisa segera tersertifikasi. Pihaknya terus mendorong mereka untuk mengikuti program pendidikan profesi guru (PPG). Tahun ini ditargetkan ada 806 ribu guru yang mengikuti PPG. ”Yang sudah ada dananya di APBN itu sekitar 353.000 guru. Sedang kami mintakan tambahan dari APBN, itu nanti mudah-mudahan bisa mencapai 860.000 guru,” jelasnya.

Terpisah, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menuturkan, perubahan skema penyaluran dana tunjangan profesi guru (TPG) itu bertujuan untuk mempercepat penerimaan tunjangan agar lebih tepat waktu, akurat, dan terukur.

’’Pagu TPG mencapai Rp 66,9 triliun dengan target penerima 1,5 juta guru di 544 daerah akan mendapat pembayaran TPG langsung dari pemerintah pusat,’’ ujarnya pada konferensi pers di Kemenkeu kemarin (13/3).

Suahasil memerinci, tahap I atau bulan Maret akan disalurkan Rp 1,25 triliun untuk 103.197 guru di 204 daerah. ’’Kita mulai lakukan secara bertahap. Sebagai catatan, TPG selama ini sudah dibayarkan dan TPG adalah tunjangan yang diberikan kepada guru yang telah bersertifikasi, yang diberikan sebesar satu kali gaji pokok per bulan, sebagai penghargaan atas profesionalitas guru-guru kita di Indonesia,’’ katanya. (far/mia/dee/oni/jawa pos)


Terkait Nasional
Badan Bank Tanah Serahkan Pedoman Akuntansi ke BPK untuk Perkuat Tata Kelola
Nasional
Badan Bank Tanah Serahkan Pedoman Akuntansi ke BPK untuk Perkuat Tata Kelola

  RADARBANDUNG.id –  Dalam rangka memperkuat tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel, Badan Bank Tanah secara resmi menyerahkan Pedoman Akuntansi Badan Bank Tanah kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Penyerahan ini dilangsungkan pada Rabu (30/7/2025) di Aula MM Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Penyerahan dokumen tersebut menjadi bagian penting dalam upaya mendorong […]

Pakar Pendidikan Soroti Kasus Perundungan Siswa SMP di Blitar, jadi Bukti Gagalnya Pengawasan Sekolah
Nasional
Pakar Pendidikan Soroti Kasus Perundungan Siswa SMP di Blitar, jadi Bukti Gagalnya Pengawasan Sekolah

RADARBANDUNG.ID, BLITAR – Dalam beberapa terakhir ini, rakyat Indonesia dihebohkan dengan aksi perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Video aksi perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar viral di media sosial. Pengalaman kelabu perundungan di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar ini dialami oleh WV, 12 […]

Mahfud MD Ingatkan Menteri dan Wamen yang Merangkap Jabatan Komisaris Bisa Penuhi Unsur Korupsi
Nasional
Mahfud MD Ingatkan Menteri dan Wamen yang Merangkap Jabatan Komisaris Bisa Penuhi Unsur Korupsi

RADARBANDUNG.id – Pakar hukum tata negara Mahfud MD mengingatkan bahaya rangkap jabatan menteri atau wakil menteri (wamen) dengan jabatan sebagai komisaris. Menurutnya, kondisi ini bisa melanggar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan berisiko memenuhi unsur tindak pidana korupsi. Mahfud meminta agar pemerintah tidak mengabaikan putusan MK tentang larangan wamen menjabat komisaris karena jabatan di kabinet bersifat politik. Pasalnya, putusan MK bersifat […]

KPK Menduga Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Royal Enfield dan Mercy Pakai Nama Karyawan
Nasional
KPK Menduga Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Royal Enfield dan Mercy Pakai Nama Karyawan

RADARBANDUNG.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyamarkan kepemilikan sejumlah kendaraan dengan cara mengatasnamakan pegawainya. Hal ini diketahui setelah penyidik KPK menyita kendaraan yang diduga terkait tindak pidana korupsi pengadaan iklan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). “Kalau tidak salah itu ajudannya atau pegawainya, gitu ya. […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.