RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Jelang perayaan Idulfitri, Kota Bandung bersiap menghadirkan langkah besar dalam memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sebagai tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan segera meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme. Upaya pembentukan satgas menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk menekan aksi premanisme yang berpotensi mengganggu ketertiban umum, terutama di masa libur panjang yang kerap meningkatkan intensitas aktivitas masyarakat dan wisatawan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Bambang Sukardi mengungkapkan langkah pembentukan peluncuran satgas tidak hanya berorientasi pada penegakan hukum semata, tetapi juga bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga. Pelaksanaan yang terkoordinasi, Pemkot Bandung berharap keberadaan satgas ini dapat memberikan dampak nyata dalam menekan angka kriminalitas dan aksi premanisme di Kota Kembang.
Bambang Sukardi menegaskan pembentukan satgas merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan. Keamanan, menurutnya, bukan hanya menjadi kebutuhan bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi para wisatawan yang menjadikan Bandung sebagai destinasi liburan utama selama Idulfitri.
“Intinya memastikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat. Baik warga Kota Bandung sendiri maupun para wisatawan yang berkunjung selama libur Idulfitri, mereka harus merasa aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam dua minggu ke depan, memastikan Kota Bandung bebas dari gangguan premanisme dan tetap kondusif,” ujar Bambang, Rabu (26/3/2025).
Bambang menambahkan momentum Idulfitri memang menjadi periode krusial bagi Kota Bandung. Selain menjadi pusat pergerakan ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan, lonjakan jumlah pengunjung sering kali membawa konsekuensi terhadap meningkatnya potensi gangguan keamanan. Oleh karena itu, keberadaan satgas diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mengatasi persoalan tersebut.
Menurut Bambang, sebagai bagian dari kebijakan yang diterapkan secara luas di seluruh Jawa Barat, Satgas Pemberantasan Premanisme Kota Bandung dijadwalkan akan diluncurkan pada Kamis (27/3/2025).
Bambang mengungkapkan langkah ini bukan hanya inisiatif lokal, melainkan bagian dari instruksi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang menargetkan agar seluruh 27 kabupaten/kota di wilayahnya segera membentuk satgas serupa secara serentak.
“Koordinasi lebih lanjut dan menyampaikan kepada Pak Wali Kota agar beliau bisa meresmikannya. Sebab, sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, seluruh kabupaten/kota harus sudah memiliki satgas ini mulai hari ini, dan peluncurannya akan dilakukan secara serempak Kamis,” jelasnya.
Bambang menambahkan keseriusan pemerintah dalam menangani premanisme sebagai permasalahan yang harus diatasi secara terstruktur dan sistematis. Peluncuran serentak di seluruh Jawa Barat, diharapkan ada keselarasan dalam strategi pengamanan yang lebih luas dan menyeluruh, sehingga tidak ada celah bagi pelaku premanisme untuk berpindah-pindah wilayah guna menghindari penindakan hukum.
Lanjutnya, Bambang menyampaikan Satgas Pemberantasan Premanisme bukan sekadar sekumpulan petugas yang diturunkan untuk melakukan patroli. Lebih dari itu, satgas ini dirancang dengan struktur yang matang dan melibatkan berbagai elemen strategis untuk memastikan efektivitas dalam pelaksanaan tugasnya.
Bambang menjelaskan Polrestabes Bandung akan menjadi bagian inti dari satgas ini, dengan peran sebagai unsur sekretariat yang juga memiliki tugas penting dalam koordinasi dan implementasi kebijakan di lapangan. Selain itu, satgas ini akan dibagi ke dalam beberapa tim khusus dengan peran dan tanggung jawab yang berbeda, Satgas Pencegahan dan Komunikasi Publik bertugas untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya premanisme dan pentingnya peran serta warga dalam menjaga keamanan lingkungan. Melakukan kampanye kesadaran melalui berbagai media untuk menekan angka premanisme dari akar permasalahannya.
Selanjutnya, menurut Bambang, Satgas Intelijen berperan dalam melakukan pemantauan, pengumpulan data, dan analisis terhadap potensi gangguan keamanan. Menyediakan informasi akurat bagi tim penindakan guna memastikan tindakan yang tepat sasaran dan efektif. Satgas Penindakan bertanggung jawab dalam melakukan tindakan tegas terhadap aksi premanisme yang terjadi di berbagai titik strategis Kota Bandung. Bekerja sama dengan kepolisian untuk menangkap, membubarkan, atau menindak pelaku premanisme sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Bambang menambahkan tim khusus lainnya yang memiliki peran dan tanggungjawab, Satgas Rehabilitasi mengelola program rehabilitasi bagi individu yang terlibat dalam aksi premanisme, baik pelaku maupun korban. Membangun strategi reintegrasi sosial agar mereka yang terdampak dapat kembali ke masyarakat secara positif. Wali Kota Bandung dan Forkopimda berperan dalam pengawasan dan pengambilan keputusan strategis guna memastikan program ini berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
“Memberikan yang terbaik bagi masyarakat, langkah nyata dari Pemkot Bandung dalam menindaklanjuti kebijakan Pak Gubernur, jalankan sesuai dengan perintah pimpinan, dengan harapan dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” tegas Bambang.
Bambang menambahkan dalam tahap akhir persiapan, Pemkot Bandung masih melakukan koordinasi intensif dengan Wali Kota dan jajaran Asisten Daerah (Asda) guna memastikan seluruh aspek teknis dan administratif telah siap. Surat Keputusan (SK) Wali Kota terkait pembentukan satgas ini diharapkan bisa segera diterbitkan, sehingga operasional satgas dapat dimulai tanpa hambatan.
“Pembahasan dengan Pak Wali Kota. Pak Asda akan menyampaikan secara langsung, dan mudah-mudahan besok semuanya bisa segera kita gelar. Karena hari ini, SK-nya harus sudah selesai ditandatangani,” ungkap Bambang.
Bambang menyampaikan melalui peluncuran Satgas Pemberantasan Premanisme ini, Pemkot Bandung dapat menghadirkan Idulfitri yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Lebih dari sekadar kebijakan, langkah ini bukti komitmen pemerintah dalam menjaga ketertiban dan memberikan perlindungan kepada warga.
“Keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi yang kuat, Kota Bandung diharapkan dapat benar-benar terbebas dari ancaman premanisme, baik saat Idulfitri maupun di masa-masa mendatang,” pungkas Bambang.(dsn)
Live Update
- Bandung Bersih dari Premanisme, Satgas Siap Beraksi Jelang Idulfitri 3 bulan yang lalu