Dalam pleno tersebut, peserta diajak untuk bersama-sama membaca dan menandatangani ikrar komitmen anti konspirasi dalam pemilihan rektor tahun ini, sebagaimana disampaikan MWA UPI Komjen. Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna.
Pleno MWA dihadiri panitia pemilihan, anggota MWA, guru besar, perwakilan dari Kementerian Riset Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) serta Ketua Umum Ikatan Alumni UPI.
Nanan menjelaskan, sembilan bakal calon rektor UPI yang telah ditetapkan selanjutnya akan melakukan kampanye untuk mengekspos masing-masing calon.
“Kemudian publik opinion dan paparan naskah kinerja dihadapan senat akademik, dan ada penilaian juga oleh asesor independen dari luar,” ujarnya, dikutip Kamis (10/4/2025).
“Baru nanti menentukan tiga besar, dan pemilihan rektor,” lanjutnya.
Adapun sembilan nama bakal calon rektor UPI periode 2025-2030 sebagai berikut:
- Prof. Agus Rusdiana, M.A., Ph.D.
- Prof. Dr. H. Amir Machmud, S.E., M.Si.
- Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.Kom.
- Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A.
- Prof. H. Endang Aminudin Aziz, MA., Ph.D.
- Prof. Dr. H. Memen Kustiawan, S.E., M.Si.Ak., M.H.
- Prof. Dr. Prayoga Bestari, M.Si.
- Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., MBA.
- Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd.
Sembilan bakal calon ini, lanjut Nanan, berasal atau alumni UPI. Beberapa di antaranya yang telah lama aktif diluar UPI.
Pada pemilihan ini, tegasnya, pihaknya memastikan tidak ada konspirasi dan sepakat mengedepankan nilai-nilai UPI ketimbang kepentingan pribadi.
Pihaknya pun menegaskan full komitmen. “No konspirasi. Artinya, tidak ada konspirasi, kolusi dan sebagainya. Kita akan pilih yang memang lebih baik dari standar yang ada,” tegasnya.
Dikatakannya, setiap orang dipersilakan menyampaikan pendapatnya, termasuk sejumlah Civitas Akademika UPI yang bersurat ke Mendikti Saintek agar memberikan perhatian secara khusus dalam proses pemilihan rektor UPI ini.
“Semua pendapat boleh saja, tapi kita ada standar, prosedur,” ucapnya.
“Mari kita sama-sama ukur dengan prosedur dan standar yang ada dan sudah ikrar bersama terhadap komitmen ini, untuk sama-sama menyatukan hati kita, memilih yang terbaik, bukan karena kolusi,” sambungnya.
Ketua IKA UPI Enggartiasto Lukita menegaskan, pihaknya akan ikut mengawasi proses pemilihan rektor ini, dan memastikan MWA tidak melakukan konspirasi apapun. MWA dan panitia pemilihan tidak akan ada yang berani menyimpang dari apa yang sudah dipersiapkan.
“Harus saya menyampaikan kami terharu dan bangga, baru kali ini ada keberanian dari Ketua MWA yang menyampaikan sampai kami semua harus berikrar,” imbuhnya.
“Dari berbagai rumor bahwa ada dugaan konspirasi, bloking dan sebagainya, silakan kalau berani. Sebab, saya mengenal betul, boleh dicek track recordnya, saya tahu persis,” ungkapnya.
“Saya mewakili IKA UPI, lega bangga dan penuh harap, kami tidak berani menitipkan satu nama, tapi kami menitipkan kriterianya yang meningkatkan standar kita. Ini waktunya bagi UPI untuk menjadi yang terbaik, percayalah ke Ketua MWA tidak akan ada konspirasi, kita ikuti karena ini terbuka,” pungkasnya. (dbs)