News

PGRI Dukung Penjurusan Siswa SMA, P2G Menolak, Dianggap Bisa Hidupkan Kastanisasi

Radar Bandung - 15/04/2025, 13:30 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
PGRI Dukung Penjurusan Siswa SMA, P2G Menolak, Dianggap Bisa Hidupkan Kastanisasi

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Rencana mengembalikan sistem penjurusan di jenjang SMA oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali menghidupkan perdebatan lama.

PGRI Dukung Penjurusan Siswa SMA, P2G Menolak, Dianggap Bisa Hidupkan Kastanisasi

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim. Foto : Dok. Pribadi. Sementara itu foto atas, Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi. Foto : Istimewa Jawapos.com

Banyak yang setuju, tapi ada pula yang mengkritik tajam jurusan di SMA.

Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi termasuk yang mendukung.

Dia menilai, penjurusan IPA, IPS, dan bahasa membuat siswa bisa memiliki ilmu pengetahuan yang baik. Dengan begitu, siswa memiliki peminatan khusus untuk mendalami ilmu tersebut.

Aktivis pendidikan dari Tamansiswa Ki Darmaningtyas mengamini. Dia menilai, penjurusan memiliki sisi positif yang lebih banyak dibandingkan dengan tanpa penjurusan. Pertama, penjurusan tampak lebih tegas dalam proses pembelajaran antara IPA, IPS, dan bahasa. Dengan begitu, tidak terjadi tumpang tindih.

Hal itu sangat membantu dalam membekali siswa yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

”Mereka yang akan melanjutkan ke prodi teknik, misalnya, akan memperkuat mata pelajaran fisika dan matematika lewat penjurusan. Mereka yang akan melanjutkan ke farmasi dan kedokteran akan memperkuat mata pelajaran biologi dan kimia, dan seterusnya,” jelasnya.

Tanggapan berbeda disampaikan organisasi guru yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim justru menilai rencana penjurusan itu terkesan terburu-buru.

Selain itu, tidak ada kajian evaluasi terhadap implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang baru seumur jagung. ”Format jurusan kan baru saja dihapus dalam kurikulum merdeka, kita belum lihat dampak dan efektivitasnya. Termasuk evaluasi IKM secara komprehensif belum ada. Menghidupkan kembali jurusan IPA/IPS saat ini justru terkesan tanpa kajian matang,” paparnya.

Selain itu, dia khawatir skema penjurusan akan menghidupkan kembali kastanisasi rumpun mata pelajaran. Sejarah membuktikan, saat penjurusan berkembang di kurikulum-kurikulum sebelumnya, anak IPA dinilai lebih pintar dan merupakan anak pilihan.

”Ada labeling bahwa anak IPA itu paling pintar, sedangkan anak IPS atau bahasa dianggap siswa biasa saja. Persepsi itu yang terbangun selama puluhan tahun,” keluhnya.

Kabid Advokasi P2G itu menyebut, pengotak-kotakan IPA, IPS, dan bahasa sudah tidak relevan dengan perkembangan dunia keilmuan, dunia kerja, dan perubahan masyarakat global saat ini.

Sebab, ilmu pengetahuan sudah bersifat multi dan interdisipliner.

”Penjurusan tiga kelompok itu rasanya agak jadul, akan memilah kecerdasan anak secara absolut. Padahal, tiap anak itu punya potensi multi-inteligensia, punya minat bakat yang bersifat lintas disiplin,” jelasnya. (mia/oni)

 

Live Update


Terkait Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia
Nasional
Singgung Masa Penjajahan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Belanda Keruk USD 31 Triliun, Setara 144 Tahun Anggaran Indonesia

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung masa penjajahan yang pernah dialami oleh Indonesia dalam sambutannya saat membuka Indo Defence 2025 pada Rabu (11/6/2025). Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama Belanda menjadi penjajah, mereka telah mengeruk USD 31 triliun. Menurut Presiden Prabowo Subianto angka tersebut setara dengan anggaran Indonesia untuk 144 tahun. Secara terbuka, Presiden […]

bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia
Nasional
bank bjb Perkuat Koneksi dengan Generasi Muda Lewat Dukungan pada Konser Hindia

RADARBANDUNG.id, JAKARTA- Konser Hindia bertajuk “25 on Blank Canvas” yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6), menjadi panggung tak hanya bagi eksplorasi musikal, tetapi juga ajang perkenalan gaya hidup digital yang diusung oleh bank bjb. Sebagai salah satu mitra pendukung acara, bank bjb menghadirkan beragam aktivasi layanan yang inovatif dan dekat dengan kebutuhan generasi […]

Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun
Nasional
Nadiem Makarim Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Laptop Cromebook Senilai Rp9,9 Triliun

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Makarim ketika dia masih menjabat sebagai Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Proyek semasa Nadiem Makarim ini berlangsung antara 2019-2023 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditujukan untuk digitalisasi pendidikan di sekolah bada […]

Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif
Nasional
Penguatan Branding Halal Desa Wisata Alamendah: LPPM Unisba Kembangkan Modul Teknis dan Media Edukatif

RADARBANDUNG.id- Mengusung konsep “The Great Halal Experience”, Desa Wisata Alamendah di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, tengah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Branding ini bukan sekadar simbol, tetapi langkah nyata dalam menjadikan pariwisata sebagai ruang harmonis antara keindahan alam, budaya lokal, dan nilai religius. Dalam upaya mendukung transformasi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.