RADARBANDUNG.ID, SOREANG-Sebanyak 60 pondok pesantren di Kabupaten Bandung telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi lokasi pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kesiapan ini disampaikan langsung oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna, sebagai bagian dari percepatan implementasi program nasional tersebut.
Dadang mengungkapkan, antusiasme dari pondok pesantren ini menjadi kekuatan baru dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
“Para pengelola pondok pesantren juga sudah hampir 60 pesantren menyatakan siap untuk menjadi SPPG,” ujar Dadang saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (28/4).
Menurut Dadang, keterlibatan pesantren ini penting untuk memperluas jangkauan layanan SPPG, mengingat satu dapur SPPG diharapkan mampu melayani 3.500 jiwa.
“Mereka tidak hanya mau jadi penonton, tapi juga berperan aktif,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Koperasi dan UKM telah menyiapkan dukungan penuh, termasuk pembentukan Koperasi Merah Putih di 280 desa dan kelurahan.
“Dana APBD akan dimanfaatkan untuk memperkuat kelembagaan koperasi ini guna mendukung operasional SPPG di tingkat lokal,” ujar dia.
Dukungan serupa juga datang dari Bank BJB yang turut membantu pembiayaan, memperlihatkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan berbasis agama dalam menjalankan program strategis ini.
Bupati Dadang menegaskan, program MBG merupakan bagian dari program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, dengan target implementasi penuh pada tahun 2025 hingga 2030.
“Oleh karena itu, setiap pihak diharapkan turut bergerak cepat dan kolaboratif,” ungkap dia.
Ia juga meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera mempercepat penetapan lokus SPPG, agar kesiapan pondok pesantren ini tidak menjadi sia-sia.
“Kepada BGN, mohon bantuannya untuk segera memutuskan lokus SPPG berdasarkan aspirasi dari pimpinan pesantren,” katanya.. (kus)