News

Pertahankan Nol Kasus Rabies, Program Sterilisasi Kucing Liar Digulirkan

Radar Bandung - 28/04/2025, 22:56 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Pertahankan Nol Kasus Rabies, Program Sterilisasi Kucing Liar Digulirkan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP) menangkap kucing liar di permukiman Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jumat (10/1/2025). FOTO-FOTO: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Prestasi gemilang kembali diraih Kota Bandung dalam upaya pencegahan penyakit zoonosis. Hingga tahun 2025, Kota Bandung berhasil mempertahankan status nol kasus rabies, berkat respons cepat dan kolaborasi erat antara berbagai instansi terkait.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh mengungkapkan kunci keberhasilan ini adalah sinergi antara DKPP dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, ditambah partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan.

“Setiap ada laporan gigitan hewan, rumah sakit segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, dan Dinas Kesehatan langsung meneruskan laporan tersebut kepada kami. Hewan yang diduga menularkan rabies akan kami pantau selama 14 hari, sedangkan korban gigitan mendapat observasi intensif dari Dinas Kesehatan,” jelas Wilsandi di Balai Kota Bandung, Senin (28/4/2025).

Menurut Wilsandi, selama bertahun-tahun, Bandung secara konsisten mempertahankan nol kasus rabies melalui berbagai program strategis, antara lain vaksinasi massal terhadap anjing, kucing, dan kera, hewan yang dikenal sebagai penular rabies serta kampanye edukasi tentang bahaya rabies di tengah masyarakat.

Wilsandi menjelaskan sebagai bentuk komitmen memperkuat pencegahan, DKPP Kota Bandung juga meluncurkan program sterilisasi kucing liar mulai Mei hingga Desember 2025. Program akan difokuskan di kawasan padat penduduk, tempat populasi kucing liar dinilai cukup tinggi dan berpotensi menjadi sumber penyakit.

“Sterilisasi ini diberikan secara gratis. Kami berharap masyarakat mau berpartisipasi dengan melaporkan dan menyerahkan kucing liar yang berada di sekitar tempat tinggal mereka,” ujar Wilsandi.

Wilsandi menambahkan program ini, selain bertujuan mengendalikan populasi, juga untuk mengurangi risiko zoonosis di lingkungan perkotaan. Identifikasi lokasi sterilisasi dilakukan berdasarkan laporan kelurahan yang lebih dahulu masuk ke DKPP. Penanganan diprioritaskan di daerah yang memiliki padat penduduk dan kepadatan populasi hewan liar cukup tinggi.

Wilsandi menegaskan pentingnya mempertahankan status nol kasus rabies.

“Ini bukan hanya kerja pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Vaksinasi hewan peliharaan dan kesadaran menjaga kesehatan lingkungan adalah kunci utama,” tegasnya.

Melalui langkah-langkah strategis, Wilsandi menambahkan Kota Bandung optimistis dapat terus menjadi kota bebas rabies, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun kota sehat dan aman dari ancaman penyakit hewan menular.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.