RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) meningkat drastis. Modus-modus kecurangan dalam UTBK-SNBT pun kian beragam.

Ilustrasi. Peserta mengikuti ujian Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Foto-foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG
Fakta memprihatinkan itu diungkapkan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok kemarin (29/4/2025).
Dia menyebutkan, sejak hari pertama hingga hari ke-12 pelaksanaan UTBK-SNBT, ditemukan kecurangan di 13 pusat UTBK. Peserta yang terdeteksi melakukan kecurangan sekitar 50 orang.
Jumlah ini disebutnya bisa bertambah seiring masih berlangsungnya seleksi.
”Jumlah peserta yang terlibat kurang lebih 50 orang. Jumlah jokinya kurang lebih 10 orang,” ungkapnya.
Dia menyoroti keterlibatan joki dalam kecurangan itu.
Modusnya beragam.
Bahkan, ada joki yang langsung menggantikan peserta di dalam ruangan.
Caranya dengan mengganti foto peserta dengan foto joki saat pembuatan akun SNPMB. Kemudian, memalsukan dokumen seperti KTP, fotokopi ijazah, hingga surat keterangan kelas 12.
Ada pula perjokian lintas provinsi. Modusnya, pelaku sengaja memilih lokasi pusat UTBK di provinsi lain yang jauh dari pilihan PTN.
”Ditemukan pula keterlibatan salah satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Jogjakarta yang memobilisasi peserta,” katanya. Bimbel tersebut diduga sengaja memobilisasi peserta untuk ikut seleksi di sesi awal guna memotret soal di hari pertama. Soal tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pembelajaran calon peserta UTBK-SNBT yang tengah mengikuti bimbel di tempatnya.
Mereka sebelumnya didaftarkan untuk bisa mengikuti sesi-sesi akhir.
Dari informasi yang dihimpun pihaknya, para peserta ini diketahui telah membayar sejumlah uang dengan nominal tertentu. Kemudian, ketika lolos seleksi diminta membayar biaya tambahan. ’’Mayoritas yang melakukan kecurangan ini pilihan prodinya di fakultas kedokteran,” ungkapnya.
Selain joki, ada pula keterlibatan orang dalam di lokasi Pusat UTBK Universitas Negeri Jember (Unej). Diketahui, terduga pelaku memasang perangkat sebagai proxy untuk menghubungkan komputer peserta dengan jaringan eksternal.
Saat ini yang bersangkutan tengah diproses hukum dan dipastikan dipecat dari jabatannya.
Diakuinya, selama ini pihaknya terlalu permisif terkait kecurangan-kecurangan yang muncul.
Namun, tahun ini Eduart menegaskan akan bertindak tegas kepada para pelaku. Selain upaya hukum, para peserta juga akan di-blacklist untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN). ’’Kami akan berkoordinasi dengan seluruh rektor PTN. Untuk berapa lamanya (di-blacklist, Red), masih harus kita diskusikan lebih lanjut karena kami juga tidak ingin gegabah,” tegasnya.
Sebagai informasi, UTBK-SNBT 2025 resmi dimulai pada Rabu (23/4). Seleksi dijadwalkan berakhir pada 3 Mei mendatang.
Tahun ini ada 860.976 peserta yang mendaftar. Mereka akan memperebutkan 259.564 kursi di PTN.
UTBK diselenggarakan di 74 Pusat UTBK PTN dan 32 Subpusat UTBK PTN.
Sembilan di antaranya berada di pulau terluar seperti Karimun, Mentawai, Natuna, Aru, dan Tanimbar. (mia/oni/jawa pos)