News

KDM Kebablasan Bicara soal Vasektomi Syarat Penerima Bansos

Radar Bandung - 03/05/2025, 15:43 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
KDM Kebablasan Bicara soal Vasektomi Syarat Penerima Bansos

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) dinilai kebablasan saat berbicara soal vasektomi sebagai syarat warga Jawa Barat penerima Bansos. Apalagi, jika pernyataan KDM tersebut benar-benar menjadi  kebijakan resmi pemerintah daerah.

KDM Kebablasan Bicara soal Vasektomi Syarat Penerima Bansos

Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Ibaadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi, Toto Izul Fatah. Foto-foto:For Radar Bandung

Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Ibaadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi, Toto Izul Fatah, kepada pers di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

“Saya dan sejumlah tokoh di Jawa Barat ikut menyesalkan pernyataan KDM yang kebablasan, ceroboh dan tidak dipikirkan secara matang soal vasektomi jadi syarat penerima Bansos,” katanya.

Menurut Toto, sebagai pemimpin, KDM harusnya melihat  ke kiri dan ke kanan, sebelum berbicara tentang isu-isu yang cukup sensitif. Salah satunya, perlu mendengar dulu bagaimana sikap Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lain-lain, termasuk MUI.

Toto mengingatkan, KDM jangan hanyut, apalagi mabuk  dengan momentum warga Jabar yang sedang “demam KDM”, sehingga bebas bicara sesuka hatinya. Berbagai blunder yang dilakukannya, sangat potensial mempercepat bulan madu KDM dengan warga Jabar.

“Saya sangat paham dengan semangat KDM dalam memastikan Bansos itu sampai secara efektif. Tapi, tidak dengan cara membuat kesimpulan ceroboh, bahwa warga miskin penerima Bansos itu karena mereka anaknya banyak,” ungkapnya.

Toto yang juga peneliti senior di LSI Denny JA ini berpendapat, dalam Islam, anak itu anugrah yang harus disyukuri. Meskipun, tidak ada larangan jika ada yang ingin punya anak hanya  satu atau dua, atau bahkan lebih dari itu. Termasuk, mereka yang tak ingin punya anak.

Masalahnya, kata Toto, jangan sampai ada pemaksaan, si A harus punya anak satu, dua atau bahkan tidak punya anak. Makanya, program resmi pemerintah pusat melalui Keluarga Berencana (KB) tak ada pemaksaan kepada warga. Yang ada sosialisasi, setelah itu terserah kepada warganya.

Jika dipaksakan, tegas Toto, sudah pasti melanggar HAM karena telah terjadi diskriminasi warga lewat kewajiban paksa untuk melakukan vasektomi. Karena itulah, fatwa MUI pun mengharamkan vasektomi. Apalagi, berefek kepada pemandulan permanen.

“Memang, dalam bunyi fatwa itu ada pengecualian, vasektomi dibolehkan, misalnya, dalam kondisi tertentu yang tidak melanggar dengan prinsip-prinsip  Islam. Bukan menjadi syarat menerima Bansos,” tandasnya.

Toto menjelaskan, vasektomi itu sebuah prosedur  medis untukmenghentikan kemampuan seorang pria memiliki anak.  Yaitu dengan cara memotong saluran kecil di skrotum yang membawa sperma. Sehingga tidak menimbulkan kehamilan.

Atas dasar itulah, Toto kembali mengingatkan KDM untuk selalu mendengar masukan, pendapat dan pandangan dari pihak-pihak terkait yang kompeten untuk isu-isu tertentu seperti soal vasektomi, baik dari aspek hukum maupun medis. Utamanya, jangan sampai melanggar konstitusi yang sudah disepakati bersama. (**)


Terkait Jawa Barat
Penerapan dan Solusi Alternatif Kebijakan Rombel di Jawa Barat
Jawa Barat
Penerapan dan Solusi Alternatif Kebijakan Rombel di Jawa Barat

Kebijakan tahun depan harus sudah berubah, karena mungkin ruang kelas baru sudah ada dan pemetaan dengan sekolah swasta lebih baik. Sehingga, begitu beralih tahun, anak yang tadi 50 itu sudah dibagikan berada dengan kelas yang normal.

Jelang HUT RI ke-80, Polda Jabar Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai
Jawa Barat
Jelang HUT RI ke-80, Polda Jabar Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Ciremai

RADARBANDUNG.id- Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80. Polda Jabar membuat kegiatan PADAMU NEGERI, KAMI BERBAKTI berupa santunan, tanam pohon, membangun shelter, upacara di puncak gunung Ciremai gunung tertinggi di Jabar. Polda Jawa Barat menggelar kegiatan pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur, cinta […]

Kapolda Jabar Resmikan Shelter Pesat Gatra 93 di Gunung Ciremai, Sekaligus Pimpin Pendakian Jelang HUT ke-80 RI
Jawa Barat
Kapolda Jabar Resmikan Shelter Pesat Gatra 93 di Gunung Ciremai, Sekaligus Pimpin Pendakian Jelang HUT ke-80 RI

RADARBANDUNG.id- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudi Setiawan didampingi Wakapolda Jabar, Pejabat Utama (PJU) Polda Jabar bersama TNGC, Perhutani, LSM Akar dan PPGC melakukan peresmian Shelter Pesat Gatra 93 (Pos PG 93) yang terletak di Pos 3 Jalur Pendakian Gunung Ciremai, Jumat (8/8/2025). Peresmian shelter ini merupakan bagian dari kegiatan pendakian Gunung Ciremai yang dilaksanakan oleh […]

Ibu Kapolda Jabar, Diana Rudi Setiawan Jadi Satu-Satunya Ketua Bhayangkari Tembus Puncak Gunung Ciremai
Jawa Barat
Ibu Kapolda Jabar, Diana Rudi Setiawan Jadi Satu-Satunya Ketua Bhayangkari Tembus Puncak Gunung Ciremai

RADARBANDUNG.id- Di tengah kesibukan mendampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan dalam berbagai kegiatan, Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Barat, Diana Rudi Setiawan, mencuri perhatian publik dengan hobinya yang unik dan penuh tantangan. Berbeda dari kebanyakan, beliau memiliki kegemaran mendaki gunung dan menjelajah alam bebas. Hobi ini bukan hanya menjadi sarana refreshing dari rutinitas, tetapi […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.