RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Gelaran fesyen bertaraf internasional kembali digelar di Bandung. New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) bekerja sama dengan Bandung Fashion Society menghadirkan perhelatan The Runway 2025, Sabtu (3/5/2025), yang menampilkan 32 desainer dari dalam dan luar negeri. Ajang ini sekaligus membuka jalan bagi karya-karya fesyen Tanah Air untuk bersaing di kancah global.
The Runway digagas oleh Produser NYIFW, Vanny Tousignant, sebagai bentuk kolaborasi strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat di bidang mode.
Menurut Vanny, acara ini menjadi jembatan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor fesyen untuk memperluas eksistensinya secara internasional.
“Lewat ajang ini, kami ingin mendorong para pelaku UMKM Indonesia agar bisa lebih dikenal di dunia internasional. Fesyen adalah pintu yang kuat untuk menembus pasar global,” ujar Vanny.
Vanny menambahkan dengan tampil di panggung internasional seperti New York, pelaku UMKM tidak hanya berkesempatan memperkenalkan produknya, tetapi juga dapat menjajaki pasar baru yang selama ini sulit diakses.
“New York adalah pusat fesyen dunia. Kalau negara lain bisa masuk, mengapa kita tidak,” ungkapnya.
Lebih jauh, Vanny mengungkapkan dirinya secara rutin berbagi wawasan kepada para pelaku UMKM dan desainer Indonesia mengenai karakteristik pasar luar negeri, termasuk selera konsumen di Amerika yang cenderung menyukai produk ready-to-wear.
Ketua Bandung Fashion Society, Kang Bens mengungkapkan rasa bangganya karena telah empat kali mewakili Indonesia di ajang NYIFW. Kang Bens menilai keikutsertaan dalam perhelatan seperti ini bukan hanya soal tampil di runway, tapi juga kesempatan untuk memperluas wawasan.
“Banyak hal yang bisa kami pelajari di sana. Tidak sekadar memperkenalkan karya, tapi juga memahami budaya lain dan menjalin jejaring internasional,” jelas Bens.
Sementara itu, desainer asal Papua, dr. Rosa Rumaseuw mengaku keikutsertaannya di NYIFW membawa dampak signifikan terhadap penjualan produknya.
“Saya sudah beberapa kali tampil di sana dan alhamdulillah selalu ada pasar. Produk saya laku dan diapresiasi. Ini membuktikan bahwa karya anak bangsa punya nilai jual tinggi,” ungkap Rosa Rumaseuw.
Rosa mendorong lebih banyak desainer dan pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia untuk tampil di panggung internasional seperti NYIFW.
Menurut Rosa, wadah ini sangat potensial untuk mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri fesyen global.
Sementara itu Vanny pun menambahkan dengan menampilkan keberagaman budaya dan kekayaan Nusantara, The Runway 2025 tak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tapi juga mempertegas posisi Indonesia di peta fesyen dunia.
“Momentum ini diharapkan menjadi titik tolak bagi industri fesyen nasional untuk naik kelas, menjangkau pasar lebih luas, dan bersaing sejajar dengan negara-negara mode lainnya,” pungkas Vanny.(dsn)