RADARBANDUNG.id- Ratusan pelajar sekolah menengah atas (SMA) maupun sederajat di Jawa Barat mengikuti pembinaan di barak militer Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (5/5/2025).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan, ratusan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan pelajar yang memiliki kebiasaan kurang baik (nakal) di lingkungan sekolah maupun rumah.
“Yang datang ke sini secara umum ada yang kecanduan minuman, game online, kecanduan merokok, ada yang terlibat geng motor,” katanya, Senin (5/5/2025).
Ia menambahkan, para siswa yang mengikuti program pembinaan di barak militer tersebut secara umum memiliki kesadaran untuk merubah dirinya agar lebih baik lagi di kemudian hari.
“Maka masuk ke Dodik bela negara ini cara membangun kedisiplinan mereka, dan saya lihat baru dua malam biasa tidur jam 4 (pagi) sekarang udah tidur jam 9 malam,” katanya.
“Biasa merokok sudah berhenti, nanti kita pelajari, orang tuanya baik anaknya nakal, ada yang orang tua berpisah anaknya nakal, ada orang tua bertengkar terus anaknya nakal,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, semua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut juga diperiksa dengan maksimal dari sisi kesehatannya.
“Semuanya harus ditangani dengan baik, nanti psikolognya monitor setiap hari. Dan saya minta semua anak-anak diperiksa dulu kesehatannya total,” katanya.
Lebih jauh dari itu, antusiasme orang tua di Jawa Barat begitu tinggi dengan kegiatan pembinaan yang dilakukan ini. Oleh karena itu, kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Akhirnya banyak sekarang yang berbondong-bondong nitip anaknya. Sehingga nanti kita tidak lagi bicara anak yang berprilaku khusus, anggap saja ini pendidikan kebangsaan dan kepemimpinan bagi anak Jawa Barat,” katanya.
Ia menegaskan, sejumlah materi yang diberikan pada program pembinaan para pelajar ini bervariasi. Hal tersebut tentu memiliki banyak manfaat bagi para siswa dengan pengalamannya selama di barak.
“Pertama kedisiplinan, membangun disiplin. Makan, mandi, solat tepat waktu. Itu dulu dikembalikan karena mereka rata-rata tidur jam 4 saya tadi tanya orang tua. Kita kembalikan jam 8 atau 9, paling malam 10, sehingga siklus itu kembali,” katanya.
“Setelah disiplin, baru mengikuti pelajaran sekolah, bisa guru ke sini atau TNI jadi guru nanti diberi stimulus khusus. Sehingga bisa bersekolah seperti biasa. Nanti olahraga juga kita fasilitasi,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, Pemprov Jawa Barat menyiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar dalam program pembinaan siswa nakal di wilayahnya.
“Kami sudah set up, itu ada Rp6 miliar untuk SMA/SMK. Kami akan back up langsung itu dari APBD Jawa Barat,” katanya.
Ia menambahkan, rencananya anggaran sebesar Rp6 miliar tersebut diperuntukkan bagi 900yang mengikuti program pembinaan siswa di barak militer.
“Kurang lebih untuk 900 siswa. Gelombang pertama 350 siswa. Nanti kita lihat kuantitatifnya disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.
Ia menegaskan, materi yang disiapkan di sekolah barak militer ini meliputi materi bela negara dan materi formal menyesuaikan kurikulum sekolah masing-masing.
“Untuk tahap pertama sesuai standar dari Dodik. Mereka akan dibina di sini, di bina kepemimpinan, kedisiplinan, bela negara, selama dua minggu,” katanya. (KRO)
Live Update
- Waduh! Siswa Gemulai di Jawa Barat Diusulkan Ikut Dikirim ke Barak Militer untuk Dibina, Ini Kata Gubernur Dedi Mulyadi 1 bulan yang lalu