RADARBANDUNG.id- Industri wisata religi masih memiliki potensi yang baik karena dipengaruhi oleh jumlah jemaah yang terus meningkat.
Pelayanan maksimal hingga legalitas menjadi bagian penting yang menjadi pertimbangan jemaah. Hal ini yang menjadi fokus utama para penyelenggara perjalanan umrah. Salah satunya disampaikan oleh Direktur Utama SS Umroh, Hamzah Romzul Qur’ani.
Menurut dia, perusahaan yang bergerak di sektor ini harus sehat secara finansial. Maka dari itu, SS Umroh yang sudah beroperasi sejak tahun 2012 terus melakukan pembenahan, khususnya dari sisi pelayanan.
Ia memastikan semua aspek regulasi dan hukum sudah terpenuhi. Pihaknya menyiapkan beragam paket dari mulai Rp25 juta. “Dari tahun 2012 SS Umroh ini kita rebranding tahun 2023 menjadi SS Umroh kita punya izin dari Kemenag untuk mengelola umroh, 2025 ini memperkuat rebranding dengan kantor baru dengan jamaah melebihi target dari diekspektasi. Tahun depan jadi haji provider juga,” terangnya.
“Kalau cari travel umroh harus yang kredibel. Pertama soal kepastian hotel dimana, tiket sudah dibeli belum. Kami sudah memenuhi semua aspek yang menjadi syarat dari pemerintah. Pelayanan pun terus kami tingkatkan, termasuk meresmikan kantor baru yang lebih representatif,” ia melanjutkan.
Modus dari Perusahaan travel yang harus diwaspadai adalah ketidakjelasan tiket. Lalu, dari aspek legalitas tidak bisa dicek
Di sisi lain, ia mengatakan kinerja travel terus menunjukkan perkembangan. Pihaknya sudah memberangkat 1.000 lebih jemaah setiap tahun. Standar fasilitas yang disiapkan, minimal bintang tiga, penerbangan bintang lima.
“Umrah dan haji ini ibadah life time, cukup diprioritaskan oleh para Jemaah, jadi tabungan sudah belasan tahun sehingga sudah disiapkan ini. Kami dari sisi market 70 persen itu berada di Bandung dan sekitarnya, sisanya di luar daerah,” pungkasnya. (dbs)