RADARBANDUNG.ID, ARJASARI – Viral di media sosial dua orang bocah disengat kawanan tawon vespa affinis saat sedang bermain di Desa Baros, kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Peneliti Pusat Riset Biologi Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN), Sih Kahono menilai, maraknya kemunculan hewan tersebut imbas hilangnya habitat hingga maraknya sampah.
Dalam video yang berdurasi tiga menit, dua bocah yang sedang bermain di pagar salah satu ruma, tiba tiba dikagetkan dengan serangan kawanan vespa affinis.
Sontak, kedua bocah tersebut merintih kesakitan karena sengatan, tawon yang sering ditemui membuat sarang di pemukiman warga. Warga yang melihat kejadian tersebut, langsung membantu anak dan membersihkan sarang hewan tersebut.
Kejadian tersebut, menjadi perhatian masyarakat menilik maraknya sarang tawon di sekitar pemukiman warga.
Menilik kejadian tersebut, Peneliti BRIN, Sih Kahono menjelaskan, bahwa tawon ini merupakan hewan pemangsa yang biasanya memakan serangga, ulat, bahkan sisa makanan manusia seperti daging, roti, dan lainnya.
“Vespa affinis sangat mudah beradaptasi di kondisi apapun, dan jika populasinya meningkat di suatu tempat, itu menandakan bahwa tempat tersebut dekat dengan sumber makanannya,” kata dia.
Fenomena meningkatnya populasi tawon ini juga diduga berkaitan dengan semakin berkurangnya hutan kota di Bandung Raya. Hal ini menyebabkan tawon berpindah habitat ke pemukiman warga.
“Dengan berpindahnya habitat tawon ke lingkungan sekitar pemukiman, bisa saja memengaruhi ekosistem lain, seperti meningkatnya populasi nyamuk, karena tawon merupakan pemangsa hewan-hewan kecil lainnya,” tambah pihaknya.
Selain itu, tawon ini juga cenderung muncul di pemukiman yang memiliki banyak sampah makanan. Sih menekankan, kemunculan tawon di area pemukiman bisa menjadi indikasi adanya lingkungan yang kurang bersih, terutama dalam hal pengelolaan sampah makanan.
“Maraknya tawon ini bisa jadi pertanda bahwa lingkungan di sekitar pemukiman kurang bersih dari sampah makanan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati saat mengusir sarang tawon. Sih menyarankan untuk membersihkan sarang tawon hanya jika berada di tempat yang berpotensi membahayakan keramaian. Namun, jika sarang tersebut berada di pohon dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, lebih baik dibiarkan dan tidak diganggu.
“Jika menemukan sarang tawon di tempat yang berpotensi bersinggungan dengan keramaian, sebaiknya segera dibersihkan. Namun, jika sarang tersebut tidak mengganggu, kita sebaiknya tidak mengusiknya,” pungkasnya. (kus)