RADARBANDUNG.id- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat sepenuhnya mendukung konsep pendidikan Gapura Panca Waluya yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Hal tersebut sesuai Surat edaran (SE) bernomor 43/PK.03.04/KESRA yang ditujukan kepada bupati/wali, Disdik Jabar hingga Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota.
Kepala Disdik KBB, Asep Dendih mengatakan konsep pendidikan Gapura Panca Waluya perlu diterapkan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
“Kami sudah diintruksikan oleh Bupati untuk segera menindaklanjuti SE dari Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi. Saya sudah pelajari apa yang menjadi poin dalam surat tersebut, insyaallah segera dijalankan,” katanya, Jumat (9/5/2025).
Ia menambahkan, Pendidikan Gapura Panca Waluya ybertujuan mencetak murid sekolah yang cageur, bageur, bener, pinter, singer (sehat, baik, benar, pintar dan gercep).
“Artinya kan ada nilai-nilai selain dari kurikulum dan mata pelajaran juga harus diterapkan kepada para peserta didik,” katanya.
“Termasuk peningkatan pendidikan moralitas dan spiritualitas melalui pendekatan pendidikan agama itu yang menjadi penopang karakter anak-anak didik,” imbuhnya.
Sementara itu, bahwa pihaknya sudah membuat komitmen dengan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat agar mengganti study tour dengan hal yang lebih positif.
“Seperti yang tertuang dalam surat edaran Gubernur bahwa studi tur bisa diganti dengan berbagai kegiatan berbasis inovasi, seperti mengelola sampah mandiri, sistem pertanian organik, peternakan, perikanan dan kelautan, serta meningkatkan wawasan dunia usaha dan industri,” jelas Asep Dendih.
Poin lainnya dalam surat edaran Gubernur Jawa Barat yakni larangan untuk sekolah menggelar wisuda di semua jenjang pendidikan dasar menengah. Wisuda hanya seremonial yang tidak memiliki makna akademik bagi perkembangan pendidikan.
“Kami juga tengah menyusun terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tersalurkan secara merata di seluruh sekolah. Termasuk sekolah agar membudayakan siswa untuk membawa bekal makanan sendiri dari rumah agar tidak jajan di sekolah,” katanya.
Terkait larangan membawa motor ke sekolah, Asep memastikan sudah berlaku sejak beberapa waktu lalu. Setelah diterapkan aturan tersebut, selain menggunakan angkutan umum tak jarang siswa di Bandung Barat yang memilih jalan kaki ke sekolah.
Termasuk juga memperhatikan kondisi para siswa yang berada di pelosok daerah Bandung Barat.
“Intinya semua poin yang tertuang dalam surat edaran Gubernur secara bertahap kita terapkan. Karena ini kan banyak yang baru, makanya perlu adanya penyesuaian. Tapi kami mendukung sepenuhnya Pendidikan Gapura Panca Waluya,” tandasnya. (KRO)
Live Update
- Disdik KBB Siap Gembleng Siswa Nakal di Barak, Wabup Bandung Barat: Biar Anak jadi Saleh dan Salehah 1 minggu yang lalu