RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Perubahan iklim dan disrupsi ekonomi kini bukan lagi wacana masa depan. Keduanya hadir sebagai tantangan nyata yang membutuhkan respons strategis dari seluruh elemen bangsa. Menyikapi hal tersebut, Inovasi Muda bersama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung menggelar Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025. Forum nasional ini menjadi titik temu lintas generasi dan sektor dalam mendorong transformasi ketenagakerjaan menuju ekonomi hijau.
Mengusung tema Shaping Sustainable Careers for Green Economy, IGJS 2025 mempertemukan lebih dari 1.000 peserta yang terdiri atas mahasiswa, lulusan vokasi, pencari kerja, hingga profesional di bidang keberlanjutan. Forum ini membuka ruang dialog sekaligus aksi nyata dalam membangun ekosistem kerja yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Inovasi Muda, Restu Andini mengungkapkan Indonesia sedang berada di titik kritis sejarah. Kita tak hanya berbicara tentang krisis iklim, tapi tentang bagaimana seluruh pihak meresponsnya bersama. Di sinilah pemuda harus menjadi penggerak utama.
Selain itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Kementerian Ketenagakerjaan RI, Memey Meirita Handayani hadir sebagai pembicara utama dalam pembukaan IGJS 2025.
Memey menekankan pentingnya pengembangan tenaga kerja hijau sebagai bagian dari agenda besar pembangunan nasional.
“Pemerintah dan industri terus kami dorong untuk berinovasi menuju ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan green jobs dan green skills. Tujuannya adalah melindungi bumi, menjamin masa depan energi, dan menciptakan lapangan kerja yang inklusif,” ujar Memey, di BBPVP, Jl. Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (10/5/2025).
Memey juga mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka Indonesia per Februari 2025 menurun menjadi 4,76%. Namun, angka pengangguran di kalangan usia muda, terutama lulusan SMK, masih tergolong tinggi. Hal ini menjadi fokus kerja Kemnaker untuk memperkuat pelatihan vokasi dan sistem sertifikasi kompetensi.
Selaras dengan konferensi, IGJS 2025 juga menghadirkan Green Jobs Fair & Exhibition yang melibatkan 16 perusahaan dan organisasi dari berbagai sektor strategis. Mereka membuka peluang karier di bidang energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, teknologi ramah lingkungan, hingga manufaktur hijau.
Lima kelas pelatihan singkat atau Trial Class Green Jobs turut diselenggarakan, meliputi instalasi baterai pack, servis motor listrik, pengolahan plastik, fotografi produk, serta proses recovery refrigerant. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi para peserta untuk mengenal keterampilan hijau yang aplikatif.
Kepala BBPVP Bandung, Herman Bija menyampaikan lembaganya kini telah menyusun program pelatihan dan skema sertifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja hijau.
“Kami menyiapkan mulai dari SKKNI hingga instruktur bersertifikasi. Ini adalah bagian dari transformasi menyeluruh dalam pendidikan vokasi,” ujar Herman.
Pemerintah Kota Bandung turut menyampaikan dukungannya terhadap upaya kolaboratif ini. Menurut, Kepala Bappelitbang Kota Bandung, Anton Sunarwibowo perwakilan resmi Pemkot, tingkat pengangguran terbuka di Bandung mengalami penurunan dari 8,33% menjadi 7,4% per Agustus 2024. Meski begitu, pihaknya menilai perlu adanya pendekatan baru dalam menciptakan lapangan kerja.
“Kami melihat potensi besar dari green jobs. Bukan hanya soal ekonomi, tapi juga solusi terhadap persoalan sampah dan lingkungan. Inisiatif seperti ini bisa dikembangkan untuk menciptakan lapangan kerja berbasis komunitas,” ujar Anton.
Indonesia Green Jobs Summit 2025 juga menjadi bagian dari rangkaian Road to Indonesia Corporate Sustainability Outlook (ICSO) 2025. Sebagai forum awal, kegiatan ini memperkuat pondasi ekosistem ketenagakerjaan yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di masa depan.
Kesempatan ini pula, diluncurkan Green Jobs Report 2025 yang memuat tren, tantangan, dan peluang di sektor ketenagakerjaan hijau. Selain itu, Inovasi Muda juga memperkenalkan program Inovasi Muda Scholarship, sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam mencetak talenta hijau yang inovatif, kompeten, dan siap bersaing di level global.
Acara ini terselenggara atas dukungan penuh dari PT Pegadaian dan PT Pertamina International Shipping selaku mitra sponsor, dan diharapkan menjadi katalisator perubahan dunia kerja Indonesia.(dsn)