RADARBANDUNG.id – Sebuah insiden ledakan terjadi di Desa Sagara Garut, Kecamatan Cibalong, pada Senin pagi. Kegiatan pemusnahan amunisi kadaluarsa yang dilakukan oleh pihak berwenang berakhir tragis setelah terjadi ledakan kedua yang menewaskan 11 orang, termasuk anggota TNI AD dan warga sipil.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengonfirmasi peristiwa tersebut dan memastikan bahwa TNI AD sedang melakukan investigasi terkait insiden ini.
“Benar, ledakan saat pemusnahan amunisi kadaluarsa terjadi. Kami masih menyelidiki kejadian ini,” ujar Maruli seperti dunukil dari jawapos.com.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, ledakan pertama terjadi pada pukul 09.30 WIB. Dalam laporan yang diterima dari Kodim 0611 Garut, disebutkan bahwa ledakan tersebut terjadi sesuai dengan prosedur pemusnahan.
Namun, tak lama setelah itu, sejumlah warga mendekat untuk mengumpulkan serpihan logam yang dianggap bernilai ekonomis, tanpa menyadari adanya sisa amunisi aktif yang tersisa.
Pada pukul 09.45 WIB, ledakan kedua terjadi secara mendadak, menewaskan 11 orang di tempat. Korban tewas terdiri dari personel TNI AD dan beberapa warga sipil. Di antara mereka yang meninggal dunia adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, serta warga sipil seperti Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.
Saat ini, seluruh korban telah dievakuasi ke rumah sakit setempat di Garut untuk proses identifikasi lebih lanjut. Pihak berwenang dari TNI dan Polri terus melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan kedua dan sedang mengamankan lokasi pemusnahan amunisi di Cibalong Garut.
Kapolres Garut telah berada di lokasi kejadian dan pihak berwenang akan terus memberikan pembaruan terkait perkembangan penanganan insiden ini. (jpc/pra)