RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Pemerintah Kota Bandung tak tinggal diam dalam memastikan kelayakan hewan kurban yang akan disembelih. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), langkah antisipatif dan menyeluruh mulai digencarkan. Salah satu upaya yang menjadi sorotan adalah pemeriksaan ante mortem yakni pengecekan kesehatan hewan dalam kondisi hidup sebelum proses penyembelihan. Upaya ini tidak sekadar menjalankan prosedur teknis, tetapi juga mencerminkan keseriusan Pemkot dalam menjaga kualitas, kesehatan, dan kesesuaian syariat Islam dalam berkurban.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh menjelaskan proses pemeriksaan kesehatan hewan akan dimulai sejak 15 Mei 2025. Untuk memaksimalkan pelaksanaannya, DKPP menggandeng para dokter hewan profesional serta relawan dari kalangan akademisi, terutama dari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Wilsandi menyebutkan kegiatan ini akan dimulai secara teknis tanggal 15, dan secara simbolis pelepasan petugas akan dilakukan tanggal 19 Mei, dengan catatan koordinasi lintas pihak masih terus disusun.
Pemeriksaan ini bukan hanya dilakukan di pusat kota, tetapi juga menyasar ke tingkat kecamatan. Di setiap wilayah, tim pemeriksa dibentuk dengan kombinasi petugas DKPP dan relawan perguruan tinggi. Mereka akan menyisir lapak-lapak penjualan hewan kurban untuk mengecek kondisi fisik hewan secara menyeluruh, mulai dari mata, mulut, bulu, kulit, hingga kemungkinan gejala penyakit seperti diare atau cacat bawaan. Pemeriksaan dilakukan dari ujung kepala hingga ekor, memastikan hewan tidak hanya sehat tetapi juga sah dikurbankan menurut ketentuan syariat Islam.
Tak berhenti pada aspek konvensional, Pemkot Bandung juga mengadopsi pendekatan digital melalui penerapan aplikasi E-Selamat. Melalui sistem ini, masyarakat dapat mengecek status kesehatan hewan kurban secara mandiri. Caranya cukup mudah, warga hanya perlu memindai barcode atau memasukkan kode unik yang tertera pada kalung identifikasi di leher hewan. Setidaknya 17.500 kalung telah disiapkan untuk memudahkan pelacakan dan menjamin transparansi informasi bagi masyarakat yang hendak berkurban.
Sebagai langkah penguatan koordinasi, Wilsandi menyampaikan Pemerintah Kota Bandung juga telah mengeluarkan surat edaran resmi yang meminta setiap kelurahan dan kecamatan untuk aktif dalam pengawasan hewan kurban. Dukungan struktural ini menjadi kunci dalam memperluas jangkauan pemeriksaan serta menjaga standar kelayakan hewan yang masuk dan dijual di Kota Bandung.
Hingga pertengahan Mei 2025, DKPP telah menerima dua permintaan resmi dari warga untuk pemeriksaan hewan secara langsung. Meski masih tergolong minim, Wilsandi memprediksi angka tersebut akan melonjak tajam dalam dua pekan ke depan, seiring semakin dekatnya perayaan Idul Adha. Hal ini sejalan dengan tren dari tahun-tahun sebelumnya, di mana permintaan pemeriksaan meningkat drastis menjelang hari raya.
Tak hanya fokus pada hewan di lapak-lapak kurban, petugas DKPP juga melakukan inspeksi ke pasar dan sentra peternakan. Di sana, selain memeriksa kondisi fisik dan kesehatan hewan, mereka juga memantau perkembangan harga serta menjalin komunikasi langsung dengan peternak dan pedagang. Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga ekosistem distribusi hewan kurban tetap sehat, stabil, dan terkontrol.
Wilsandi menekankan semua hewan ternak yang masuk ke Kota Bandung wajib melewati proses vaksinasi, terutama vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Hewan yang baru datang pun tak luput dari perhatian, peternak dengan sigap melaporkannya kepada DKPP untuk mendapatkan penanganan sesuai protokol kesehatan hewan.
Dalam dua tahun terakhir, DKPP mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pemeriksaan hewan kurban di Kota Bandung. Peningkatan ini dinilai sebagai refleksi dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kurban yang sehat, aman dikonsumsi, dan sesuai syariat. Wilsandi optimistis, tren positif ini akan terus berkembang dengan dukungan teknologi, edukasi masyarakat, dan sinergi yang kuat antara pemerintah dan dunia akademik.
“Dengan sistem pemeriksaan yang makin terintegrasi, kehadiran aplikasi digital, serta komitmen bersama antara Pemkot dan institusi pendidikan, Kota Bandung semakin siap menyambut Idul Adha dengan kualitas layanan kesehatan hewan kurban yang unggul dan terpercaya,” pungkas Wilsandi.(dsn)