News

Kebijakan Barak Militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tuai Kritik, Pakar Hukum Unair Sebut Label Anak Nakal Itu Diskriminatif

Radar Bandung - 19/05/2025, 11:02 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
Kebijakan Barak Militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tuai Kritik, Pakar Hukum Unair Sebut Label Anak Nakal Itu Diskriminatif

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pakar Hukum Universitas Airlangga Zendy Wulan Ayu Widhi Prameswari melontarkan kritik pedas kepada program Gubernur Jawa BaratDedi Mulyadi yang mengirim anak nakal ke barak militer.

Kebijakan Barak Militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tuai Kritik, Pakar Hukum Unair Sebut Label Anak Nakal Itu Diskriminatif

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berbincang dengan siswi SMA di barak militer. Foto : Dok. Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel. Sementara itu, foto atas, Pakar Hukum Universitas Airlangga Zendy Wulan Ayu Widhi Prameswari. Foto : Dokumentasi Humas Unair

Selain berisiko melanggar konvensi hak anak (KHA), program Gubernur Jawa BaratDedi Mulyadi yang memberi label nakal atau bermasalah pada anak-anak yang dikirim ke barak militer itu diskriminatif.

program Gubernur Jawa BaratDedi Mulyadi perlu mengkaji ulang agar tidak menimbulkan stigma negatif.

“Harus jelas kriteria yang digunakan. Kalau tidak, ini bisa menimbulkan diskriminasi yang melanggar hak anak untuk diperlakukan secara adil,” tutur Zendy yang aktif mengajar di Fakultas Hukum Unair, Minggu (18/5/2025).

Melansir dari Radar Bogor (Jawa Pos Group), Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan program yang digagasnya memiliki tujuan baik.

Yakni menyelamatkan remaja yang dianggap tak bisa lagi dinasihati bahkan mengancam orang tua.

“Untuk itu kebijakan barak militer bagi anak-anak nakal sesungguhnya adalah kebijakan untuk mengembalikan jati diri anak pada pola disiplin agar memiliki visi dan masa depan yang baik,” tutur Dedi dalam Instagram @dedimulyadi71.

Adapun kriteria anak-anak yang dianggap nakal atau bermasalah yang dikirim KDM ke barak militer, di antaranya mereka yang sering terlibat tawuran, anak yang mengonsumsi alkohol, anak yang bermain game sampai lupa waktu.

Selain itu, anak yang melawan dan bersikap kasar kepada orang tua, anak yang kerap menciptakan kekacauan di sekolah dan mengganggu proses belajar, dan anak yang gemar membolos tanpa alasan jelas.

Sebagai alternatif, Zendy menyarankan pendekatan berbasis hak anak dengan fokus pada pencegahan dan rehabilitasi, serta pentingnya mengenali faktor penyebab dan pelindung dalam perilaku anak.

“Pemerintah seharusnya memberi bimbingan, pendampingan psikososial, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta memperlakukan mereka sebagai subjek hak, bukan objek hukuman,” seru Zendy.

Dia menyoroti pentingnya peran konselor dan psikolog anak dalam program ini. Penetapan pihak yang berwenang dalam mengawasi pelaksanaan program barak militer juga menjadi hal yang krusial.

“Pendidikan karakter tidak bisa disederhanakan sebagai hukuman fisik. Anak-anak harus diberdayakan dengan pendekatan yang memahami latar belakang mereka dan tidak mengorbankan hak-haknya,” tukas Zendy. (jpc)


Terkait Nasional
Netizen Menduga, Orang Tua Penuntut Guru Ahmad Zuhdi Senilai Rp25 Juta Adalah Politikus Partai Perindo
Nasional
Netizen Menduga, Orang Tua Penuntut Guru Ahmad Zuhdi Senilai Rp25 Juta Adalah Politikus Partai Perindo

RADARBADUNG.id – Netizen geram dengan tingkah salah satu orang tua yang menuntut uang Rp 25 juta kepada guru madrasah diniyah Roudhotul Mualimin, Demak, Jawa Tengah. Guru madrasah Ahmad Zuhdi diancam dilaporkan ke polisi gara-gara anaknya dihukum atas tindakan nakalnya. Netizen pun berusaha melakukan penelusuran siapa sebenarnya orang tua yang telah bertindak keji itu kepada guru agama. Ahmad Zuhdi […]

Ratusan Orang dan Puluhan Guru Berikan Dukungan untuk Ahmad Zuhdi, Guru Ngaji yang Dituntut Rp25 Juta
Nasional
Ratusan Orang dan Puluhan Guru Berikan Dukungan untuk Ahmad Zuhdi, Guru Ngaji yang Dituntut Rp25 Juta

RADARBANDUNG.id – Ahmad Zuhdi, guru madrasah diniyah Roudhotul Mualimin, Demak, Jawa Tengah, mendapat dukungan dari banyak orang setelah dia dituntut untuk membayar Rp 25 juta karena menampar salah satu muridnya yang nakal. Kini, dukungan terhadap Ahmad Zuhdi justru mengalir deras dan viral di media sosial. Dukungan itu datang dari ratusan orang dan puluhan guru agama dari […]

BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025 Kapan Cair? Simak Informasinya Berikut Ini
Nasional
BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025 Kapan Cair? Simak Informasinya Berikut Ini

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah resmi menyalurkan program bantuan subsidi upah (BSU) melalui BPJS Ketenagakerjaan kepada lebih dari 8 juta pekerja. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 8,3 juta pekerja telah menerima BSU Ketenagakerjaan 2025. Adapun bantuan BSU 2025 disalurkan sebanyak Rp600.000 kepada masing-masing penerima. Bantuan ini menjadi bagian dari total target […]

FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi
Nasional
FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi

RADARBANDUNG.id, JAKARTA – Teknologi merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masa kini, termasuk dalam industri keuangan dan juga asuransi. Berbagai inovasi pun terus hadir menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator lembaga jasa keuangan mendorong pemanfaatan teknologi digital melalui sejumlah langkah, antara lain kajian pemanfaatan teknologi di […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.