News

Konvoi Persib Juara, Konvoi Tanpa Miras, Pemkot Bandung Turun Tangan, Polisi Siap Gerebek

Radar Bandung - 19/05/2025, 19:00 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Ilustrasi. Euforia warga sambut kemenangan Persib Bandung. (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang euforia besar perayaan Konvoi Resmi Persib Juara yang akan digelar 25 Mei 2025, Pemerintah Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung tidak tinggal diam. Demi menjamin kelancaran dan keamanan acara yang dinanti ribuan Bobotoh tersebut, seluruh peredaran minuman keras (miras) dan obat-obatan terlarang akan ditindak tegas. Operasi penertiban mulai digelar hari ini, Senin (19/5/2025) hingga hari H konvoi.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menjelaskan langkah diambil sebagai antisipasi terhadap potensi gangguan ketertiban, menyusul insiden kerusuhan dan pelecehan seksual yang pernah terjadi pada konvoi sebelumnya, yang diduga kuat dipicu oleh konsumsi alkohol dan zat terlarang.

“Kami dapat arahan langsung dari Pak Kapolrestabes. Mulai sekarang, kita harus bertindak tegas, jangan sampai menjelang tanggal 25 masih ada miras dan narkoba beredar,” tegas Erwin saat ditemui, Senin (19/5/2025).

Menurutnya, tak hanya penindakan terhadap peredaran ilegal, Pemkot Bandung juga menyerukan penutupan sementara toko-toko resmi yang menjual minuman beralkohol menjelang hari besar itu. Langkah ini didukung penuh oleh Wakil Gubernur Jawa Barat sebagai bentuk sinergi pemerintah daerah untuk menciptakan suasana kondusif selama perayaan.

“Pak Wagub juga menyampaikan agar pada Kamis dan Jumat sebelum konvoi, pedagang miras resmi pun dihimbau untuk tutup sementara,” lanjut Erwin.

Erwin menegaskan keselamatan warga, terutama para Bobotoh yang akan turun ke jalan untuk merayakan kemenangan Persib, adalah prioritas utama. Upaya preventif ini juga merupakan bentuk komitmen Pemkot dalam menjaga nama baik Bandung sebagai tuan rumah perayaan yang bermartabat dan bebas dari kekacauan.

“Jangan sampai karena pengaruh alkohol atau obat-obatan, suasana suka cita berubah menjadi bencana. Kita semua ingin konvoi berjalan aman dan membanggakan,” pungkas Erwin.(dsn)