RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah tegas untuk menjaga kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Bertempat di Plaza Balai Kota pada Senin (19/5/2025), Pemkot secara resmi melepas Satuan Tugas Pemeriksaan Hewan Kurban. Tim khusus akan turun langsung ke lapangan untuk memeriksa setiap hewan kurban yang masuk dan dipotong di wilayah Kota Bandung. Tujuannya jelas, memastikan semua hewan dalam kondisi sehat, bebas penyakit, dan sah menurut syariat Islam.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyebutkan langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial pemerintah. Sebagai pelayan masyarakat, pihaknya berkewajiban menjamin hewan-hewan kurban yang beredar memenuhi standar kesehatan dan kehalalan.
“Memastikan ibadah kurban di Kota Bandung tidak hanya sah secara agama, tetapi juga membawa keberkahan dan keamanan bagi masyarakat,” ungkap Erwin, Senin (19/5/2025).
Erwin mengungkapkan tim yang diterjunkan tahun 2025 tak main-main. Sebanyak 156 petugas antemortem atau pemeriksa sebelum pemotongan dikerahkan, terdiri dari tenaga ahli internal Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung serta dukungan profesional dari berbagai institusi ternama. Di antaranya, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah Jabar 1, Program Studi Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, serta Fakultas Informatika Telkom University. Sementara itu, petugas postmortem atau pemeriksa setelah penyembelihan akan mulai bertugas saat Hari Raya Iduladha hingga akhir hari tasyrik, berjumlah sekitar 172 orang.
Fenomena ini menunjukkan betapa tingginya permintaan hewan kurban di Bandung setiap tahunnya. Menurut Erwin, jumlah hewan kurban yang tersedia tahun 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 16.000 ekor. Namun angka tersebut bisa saja lebih tinggi di lapangan karena adanya arus masuk hewan dari luar kota.
“Biasanya pedagang membawa hewan dari luar Bandung, dan kalau tidak habis dijual, mereka akan membawa kembali ke daerah asal,” jelas Erwin.
Guna memberikan jaminan tambahan kepada masyarakat, Erwin juga mengajak warga agar membeli hewan kurban yang telah diperiksa dan terdaftar secara digital melalui aplikasi e-Selamat. Melalui aplikasi ini, setiap hewan yang lolos uji kesehatan akan memiliki barcode yang dapat dipindai untuk mengetahui riwayat pemeriksaan.
“Tolong cek barcode-nya sebelum membeli. Ini penting, bukan hanya demi sahnya ibadah, tapi juga demi kesehatan penerima daging kurban,” pungkas Erwin.(dsn)