News

Hari Kebangkitan Nasional, Tanpa Kedaulatan Digital, Bangsa Bisa Ambruk di Era Geopolitik Siber

Radar Bandung - 20/05/2025, 11:20 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Hari Kebangkitan Nasional, Tanpa Kedaulatan Digital, Bangsa Bisa Ambruk di Era Geopolitik Siber
Ilustrasi. Kejahatan siber (Dok.JawaPos)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dunia digital bukan lagi sekadar ruang interaksi, melainkan medan pertempuran baru yang menentukan nasib bangsa. Peringatan keras itu disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat diwawancarai usai Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-117 tahun di Balai Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

Farhan mengutip langsung pesan dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia yang menyebut kedaulatan digital kini menjadi syarat utama dalam menjaga kesinambungan perjuangan bangsa. Di era disrupsi informasi dan persaingan global berbasis data, kehilangan kendali atas ruang digital berarti membuka pintu kehancuran perlahan, tapi pasti.

“Tanpa kedaulatan digital, perjuangan kebangkitan kita akan percuma. Batas kewenangan negara bisa jebol, dan itu tidak terjadi lewat senjata, tapi lewat bocornya data pribadi dan kepentingan nasional yang tak terlindungi,” tegas Farhan.

Menurutnya, kedaulatan digital memiliki dua pilar penting yang harus dijaga bersama. Pertama, perlindungan data pribadi warga negara Indonesia, yang kini menjadi komoditas paling berharga di dunia digital. Kedua, perlindungan kepentingan nasional di ruang digital, terutama dalam konteks persaingan geopolitik dan geoekonomi global yang kian tajam dan tak terlihat secara kasat mata.

“Sekarang bukan lagi siapa yang punya senjata terbanyak, tapi siapa yang paling canggih mengendalikan data dan infrastruktur digital. Kita harus sadar, ini medan perang baru yang tidak semua orang bisa lihat bahayanya,” tambahnya.

Farhan menyatakan Kota Bandung saat ini tengah memulai kajian strategis untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan siber di level daerah. Ia mengakui, saat ini belum semua data center di wilayah kota terpetakan kekuatan keamanannya. Namun Pemkot Bandung, menurutnya, sedang membangun sistem kontrol dan monitoring siber yang tangguh, demi menjaga aset digital warga dan pemerintah daerah.

“Saya harus jujur, kami belum sepenuhnya tahu sekuat apa pertahanan siber di Bandung. Tapi kami tidak tinggal diam. Langkah pertama adalah memetakan semua titik kritis digital kita,” ujar Farhan.

Farhan juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih sadar terhadap pentingnya keamanan digital di tengah derasnya arus informasi. Menurutnya, edukasi tentang perlindungan data dan literasi digital harus menjadi bagian dari gerakan kebangkitan nasional di era modern.

“Kita tidak bisa hanya membanggakan sejarah perjuangan fisik, tanpa memahami medan perang hari ini. Kedaulatan digital itu perjuangan baru yang tidak boleh kita abaikan,” ungkapnya.

Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota Bandung tahun 2025 memang terasa berbeda. Tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga membedah tantangan kekinian yang lebih kompleks dan kasat mata. Farhan menutup pernyataannya dengan keyakinan, masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kesadaran kolektif untuk menjaga kedaulatan di dunia maya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.