News

BPBD Kota Bandung Siap Diresmikan, Babak Baru Penanganan Bencana Lebih Cepat dan Tepat Sasaran

Radar Bandung - 21/05/2025, 16:36 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
BPBD Kota Bandung Siap Diresmikan, Babak Baru Penanganan Bencana Lebih Cepat dan Tepat Sasaran
Ilustrasi. Penanganan bencana. (Foto. Pemkot Bandung/For. Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Setelah melewati tahapan panjang dan penuh dinamika, Kota Bandung akhirnya berada di ambang kelahiran lembaga penting yang akan menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung kini memasuki fase akhir pembentukan dan tinggal menunggu pengesahan resmi dari Pemerintah Kota. Kabar ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat melakukan kunjungan kerja di Bazar Murah Kecamatan Antapani, Rabu (21/5/2025).

Menurut Erwin, seluruh proses administratif telah rampung, termasuk persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pihak yang memiliki otoritas dalam aspek wilayah. Dokumen-dokumen final seperti ekspose pembentukan BPBD sudah berada di meja pimpinan, menandakan hanya tinggal menanti momen simbolis pengesahan.

“Kalau tidak salah, ini sudah di tahap final. Persetujuan dari provinsi sudah turun. Saya belum cek detailnya, tapi dokumennya sudah lengkap. Tinggal diresmikan saja,” ujar Erwin saat berdialog dengan warga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Meskipun belum dikukuhkan secara formal, fungsi BPBD sejatinya sudah mulai dijalankan oleh Plt Didi Ruswandi. Koordinasi, evakuasi, hingga penanganan awal dalam berbagai peristiwa bencana belakangan ini telah dikomandoi oleh tim tersebut. Namun, Erwin menegaskan, pengesahan tetap krusial agar lembaga ini dapat bekerja maksimal dalam kerangka organisasi yang utuh dan resmi.

“Secara teknis, BPBD sudah mulai bergerak. Bahkan beberapa waktu lalu juga sempat dibahas bersama DPRD. Nanti setelah resmi, BPBD akan menempati kantor khusus dan bergerak penuh,” tambahnya.

Erwin mengungkapkan pembentukan BPBD tak sekadar memenuhi kebutuhan administratif, namun menjadi refleksi dari keseriusan Pemerintah Kota Bandung dalam membangun sistem mitigasi yang terstruktur dan responsif. Mengingat kerentanan wilayah Bandung terhadap bencana seperti banjir, pergerakan tanah, hingga gempa bumi, kehadiran lembaga ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.

Erwin juga membeberkan adanya perubahan besar dalam paradigma penanganan bencana. Selama ini, pendekatan yang digunakan cenderung sektoral, di mana setiap dinas bekerja sesuai kewenangan masing-masing. Kini, Pemkot Bandung memilih menggunakan pendekatan egosentris, sebuah strategi baru yang mengutamakan respons langsung terhadap wilayah terdampak, alih-alih terpaku pada struktur birokrasi.

“Kita ingin ubah pola pikir. Bukan lagi soal dinas mana yang bertanggung jawab, tapi soal masalah apa yang harus segera ditangani. Pendekatan ini akan membuat penanganan lebih cepat dan tidak terhambat oleh sekat-sekat birokrasi,” tegasnya.

Pendekatan ini juga diyakini akan memperkuat sinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Erwin menyebut pola kerja baru ini mengedepankan fleksibilitas dan kolaborasi, sehingga mampu menjawab tantangan kebencanaan yang semakin kompleks dan tak terduga.

“Mitigasi itu kerja bersama. Tak bisa dibebankan pada satu lembaga saja. Kita butuh sistem kerja yang lebih luwes, yang menempatkan masyarakat dan wilayah sebagai fokus utama,” ujarnya.

Lebih lanjut, menurutnya, tak hanya saat terjadi bencana, BPBD ke depan juga diharapkan mampu berperan aktif dalam edukasi, simulasi kesiapsiagaan, hingga proses rehabilitasi pasca kejadian. Fungsi ini menjadi vital, terutama di kota seperti Bandung yang terus tumbuh dan berkembang dengan tingkat kerawanan bencana yang juga meningkat.

Erwin menambahkan jika pengesahan dilakukan dalam waktu dekat, hal ini akan menandai lahirnya babak baru dalam sejarah penanganan bencana di Kota Bandung. BPBD bukan hanya simbol institusional, tetapi juga akan menjadi motor perubahan dalam transformasi kebijakan dari birokrasi yang lamban menjadi layanan yang gesit, adaptif, dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.

“Kami ingin BPBD ini bukan hanya responsif, tapi juga proaktif. Edukasi ke masyarakat penting. Kesadaran harus dibangun sebelum bencana datang,” pungkas Erwin.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.