News

Waspada Musim Peralihan: Kab Bandung Dikepung Ancaman Longsor dan Cuaca Ekstrem

Radar Bandung - 23/05/2025, 16:15 WIB
Darmanto
Darmanto
Tim Redaksi
Waspada Musim Peralihan: Kab Bandung Dikepung Ancaman Longsor dan Cuaca Ekstrem

AGUNG EKO SUTRISNO / RADAR BANDUNG

 

RADARBANDUNG.ID, SOREANG- Bahaya longsor dan banjir masih hantui Kabupaten Bandung dua minggu kedepan, di tengah intensitas hujan yang masih tinggi.

Sebelumnya, Intensitas hujan yang tinggi sempat memakan korban, di wilayah Kampung Gunung Batu, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Kejadian longsor meluluhlantakkan wilayah kampung menyebabkan tiga orang terluka dan serta ratusan warga harus mengungsi.

Menurut Badan Geologi, daerah tersebut berada dalam zona prakiraan gerakan tanah menengah hingga tinggi, yang artinya memiliki potensi besar untuk terjadi longsor, terutama di musim hujan. Selain faktor alami, perubahan tata guna lahan secara tidak langsung disebut turut memperparah situasi.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer laut saat ini, suhu permukaan laut di wilayah Indonesia masih hangat dan Madden Julian Oscilation atau MJO pada fase maritim continent. Hal itu berpengaruh terhadap kondisi cuaca yang dirasakan masyarakat saat ini

“Sebagian wilayah Jawa Barat termasuk wilayah Kabupaten Bandung dalam periode musim hujan. Harus diwaspadai pada kondisi cuaca saat ini adalah hujan sedang, hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang,” ungkap dia. Kamis (22/5).

Selain itu,  di tengah cuaca peralihan menuju kemarau yang diperkirakan bulan Juni mendatang. Curah hujan yang tinggi, bisa saja menyebabkan bencana hidrometeorologi.

“Banyak faktor yang bisa menyebabkan bencana, selain hujan deras saat ini. Namun saya kira tetap waspada dengan keadaan cuaca kali ini,” ujar dia.

Pihaknya menilai, hujan deras masih akan berlangsung hingga dua minggu kedepan. Sehingga penting kiranya mempersiapkan diri menghadapi cuaca peralihan ini,

“Persiapkan diri dan terus waspada, terhadap kemungkinan hujan dan bencana kedepan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyampaikan, cuaca yang tidak menentu ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti banjir bandang, banjir genangan, tanah longsor, serta pergerakan tanah.

“Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang bisa memicu bencana seperti banjir, longsor, maupun pohon tumbang. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk selalu waspada,” ujar dia, Kamis (22/5).

Selain banjir dan longsor, Uka juga mengingatkan tentang bahaya pohon tumbang yang kerap terjadi saat angin kencang melanda.

“Pohon tumbang bisa menyebabkan kerusakan rumah, kendaraan, hingga membahayakan pengguna jalan. Selain itu, dapat mengganggu jaringan listrik dan komunikasi,” jelasnya.

Uka mengajak masyarakat dan relawan kebencanaan untuk aktif mengantisipasi potensi bencana. Laporan segera diperlukan apabila ditemukan tanda-tanda tanah bergerak, banjir mulai menggenangi permukiman, atau terdapat pohon tumbang yang menghambat akses jalan.

“Kita semua harus tanggap. Apabila melihat kejadian seperti banjir, longsor, atau pohon tumbang yang membahayakan, segera laporkan ke BPBD atau pihak terkait agar penanganan cepat dilakukan,” tegas Uka. (kus)


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.