RADARBANDUNG.ID, ARSENAL – Arsenal kembali menggelar operasi besar-besaran di bursa transfer musim panas setelah sekali lagi gagal merebut gelar Premier League dari tangan Liverpool.
Mikel Arteta, sang arsitek taktik Arsenal, kini tengah menyusun daftar belanja yang ambisius untuk memperkuat lini serang yang dinilai masih kurang tajam.
Kaoru Mitoma, winger andalan Brighton & Hove Albion, menjadi nama terbaru yang masuk dalam radar Arsenal.
Pemain asal Jepang berusia 28 tahun itu dipandang sebagai alternatif realistis dari target utama mereka, Rodrygo Goes, dari Real Madrid, yang harganya dinilai terlalu fantastis untuk kantong klub yang bermarkas di Emirates Stadium.
Keputusan untuk membidik Mitoma datang setelah Arsenal sekali lagi harus puas dengan posisi runner-up Premier League untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Meski berhasil mengalahkan Southampton 2-1 dalam laga terkhir musim berkat gol dramatis Martin Odegaard di menit-menit akhir, performa menyerang Arsenal sepanjang musim dinilai masih jauh dari memuaskan.
Masalah Lini Serang yang Kronis
Statistik berbicara lebih jujur daripada kata-kata. Arsenal hanya mampu mencetak 69 gol sepanjang musim, tertinggal 16 gol dari Liverpool yang akhirnya meraih gelar juara. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa lini serang The Gunners masih membutuhkan suntikan kualitas yang signifikan.
Florian Plettenberg, jurnalis transfer terpercaya, mengkonfirmasi bahwa Direktur Olahraga Arsenal, Andrea Berta, telah menempatkan nama Mitoma dalam daftar target musim panas.
Namun, sosok Rodrygo dari Real Madrid tetap menjadi ‘mimpi terindah’ yang sulit terwujud mengingat harga selangit yang dibanderol Los Blancos.
Profil Mitoma dan Kecocokan dengan Sistem Arteta
Kaoru Mitoma bukanlah nama asing di kancah Premier League. Winger berkebangsaan Jepang ini telah membuktikan kualitasnya bersama Brighton selama tiga musim terakhir, dengan kemampuan dribbling dan kontrol bola yang luar biasa di sisi kiri lapangan.
Penampilan impresif Mitoma baru-baru ini semakin memperkuat alasan Arsenal untuk memburunya. Saat tampil sebagai pemain pengganti melawan Liverpool pekan lalu, dia langsung mencetak gol yang membuktikan ketajamannya.
Tidak berhenti di situ, dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur, Mitoma kembali menunjukkan kualitasnya dengan memberikan assist yang krusial.
Keahlian utama Mitoma terletak pada kemampuannya menghadapi bek lawan dalam situasi satu lawan satu. Kecepatan, kelincahan, dan teknik dribbling yang mumpuni membuatnya seringkali mampu melewati penjagaan ketat di sayap kiri.
Karakteristik ini sangat kontras dengan gaya bermain winger Arsenal saat ini, Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard, yang kerap kesulitan menciptakan peluang ketika berhadapan langsung dengan bek lawan.
Arteta rupanya melihat kekurangan ini sebagai area yang perlu diperbaiki. Sistem taktik Arsenal yang mengandalkan serangan dari sayap membutuhkan pemain dengan skill individu tinggi untuk memecah pertahanan lawan yang kompak. Mitoma dinilai mampu memberikan dimensi baru dalam pola serangan Arsenal.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa rekam jejak Mitoma dalam hal produktivitas gol masih menjadi tanda tanya. Sepanjang musim ini, dia hanya mampu mencetak 10 gol di Premier League—pencapaian tertingginya dalam tiga musim bersama Brighton. Angka ini memang meningkat dari musim-musim sebelumnya, namun masih jauh dari standar yang dibutuhkan Arsenal untuk bersaing merebut gelar.
Perbandingan dengan striker-striker top seperti Alexander Isak menunjukkan gap yang cukup signifikan. Jika Arsenal serius ingin menyaingi Liverpool musim depan, mereka membutuhkan pemain yang mampu berkontribusi lebih konsisten dalam hal gol dan assist.
Di sinilah strategi transfer Arsenal menjadi menarik. Alih-alih mencari satu pemain yang bisa menyelesaikan semua masalah, mereka tampak lebih tertarik pada pendekatan holistik dengan mendatangkan beberapa pemain yang saling melengkapi.
Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon, yang telah lama dikaitkan dengan Arsenal, bisa menjadi pelengkap sempurna untuk Mitoma. Striker asal Swedia itu dikenal dengan kemampuannya mendominasi kotak penalti dan mencetak gol-gol krusial. Kombinasi antara kreativitas Mitoma di sayap dan ketajaman Gyokeres di depan gawang bisa menjadi formula sempurna yang dicari Arteta.
Tantangan Finansial dan Kompetisi
Tentu saja, merealisasikan rencana transfer tidak semudah membalik telapak tangan. Arsenal harus bersaing dengan klub-klub raksasa lainnya yang juga tertarik pada layanan Mitoma. Chelsea, Newcastle United, dan bahkan beberapa klub kontinental Eropa dilaporkan juga memantau perkembangan situasi winger Jepang tersebut.
Dari segi finansial, Brighton tentu akan mematok harga tinggi untuk salah satu aset terberharga mereka. The Seagulls dikenal sebagai negosiator yang tangguh dan tidak akan melepas pemain kunci mereka dengan mudah, apalagi kepada rival sesama Premier League.
Misi Besar Arteta di Musim Depan
Keputusan untuk membidik Mitoma sebagai alternatif Rodrygo menunjukkan pragmatisme Arsenal dalam menyusun strategi transfer. Alih-alih terpaku pada target yang hampir mustahil dicapai, mereka memilih untuk fokus pada opsi yang lebih realistis namun tetap berkualitas tinggi.
Bagi Arteta, musim depan akan menjadi ujian sesungguhnya atas kemampuannya membangun tim yang kompetitif. Tiga kali berturut-turut berada di posisi kedua Premier League sudah cukup menyakitkan untuk Arsenal dan para pendukungnya yang haus gelar.
Mitoma, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, bisa menjadi kunci untuk membuka kebuntuan yang selama ini menghantui Arsenal.
Kemampuannya menciptakan peluang dari sayap, dikombinasikan dengan kemungkinan kedatangan striker tajam seperti Gyokeres, bisa menjadi formula yang tepat untuk mengakhiri puasa gelar The Gunners.
Yang jelas, bursa transfer musim panas ini akan menjadi periode crucial bagi masa depan Arsenal. Setiap keputusan yang diambil Arteta dan manajemen klub akan sangat menentukan apakah Arsenal akhirnya mampu melompat dari posisi “hampir juara” menjadi “juara sejati”.
Suporter Arsenal di seluruh dunia kini menanti dengan penuh harapan. Sudah saatnya The Gunners kembali merasakan manisnya gelar Premier League setelah penantian yang begitu panjang sejak era Arsene Wenger berakhir.(jpc)