News

Jembatan Apung Rubuh di Bojongsoang, Usulan Jembatan Permanen Mandek Bertahun-tahun

Radar Bandung - 26/05/2025, 17:49 WIB
Darmanto
Darmanto
Tim Redaksi
Jembatan Apung Rubuh di Bojongsoang, Usulan Jembatan Permanen Mandek Bertahun-tahun
Jembatan apung Cijeruk, penghubung dua Desa Bojongsari dengan Desa Baleendah ditutup sementara setelah rusak. (eko sutrisno/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, BOJONGSOANG—Rubuhnya jembatan apung penghubung Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, dengan Desa Baleendah, diduga imbas minimnya perawatan.

Salah seorang pengguna jembatan, Deden Hermawan (58) mengatakan, rusaknya jembatan apung yang dominan dari bahan kayu tersebut, merupakan hal yang wajar.
Pasalnya, sejak tahun 2020 dirinya, mengakses jalan tersebut tidak ada perbaikan.

“Padahal pada tahun tersebut, jembatan apung tersebut sudah mulai terlihat tidak terawat. Seingat saya tidak pernah ada perbaikan khusus dari pemerintah,” ujar dia, Minggu (25/5).

Pihaknya mengatakan, kondisi mengkhawatirkan tersebut diperburuk dengan curah hujan tinggi. Membuat air sungai meluap dan mengganggu perjalanan di jembatan apung tersebut.

“Sehingga kejadian kemarin, sudah tinggal menghitung waktu. Beruntung pada saat kejadian sembilan pengemudi yang melintas tidak mengalami hal buruk,” ungkap dia.

Kepala Desa Bojongsari, Asep Sunandar mengungkapkan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengajukan pembangunan jembatan sejak tahun 2020.

“Namun hingga saat ini, pembangunan tersebut belum bisa dilaksanakan karena terkendala persoalan administrasi dan status lahan yang masih milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” terang dia, Minggu (25/5).

Pihaknya mengaku sudah mengajukan anggaran sekitar Rp 5 miliar ke kementerian sejak 2020, tetapi selalu terkendala karena lahannya belum ada rekomendasi resmi.

“Belum rampungnya pembangunan jembatan permanen itu menjadi sorotan setelah jembatan apung Cijeruk patah di bagian tengah akibat derasnya arus Sungai Citarum. Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.25 WIB dan nyaris menimbulkan korban,” jelasnya.

Arus sungai yang kuat, kata dia, menghantam bagian tengah jembatan dan merusak drum-drum penyangga.

“Akibatnya, jembatan miring dan nyaris roboh saat dilintasi warga. Sebanyak sembilan sepeda motor dan sejumlah warga nyaris terseret arus, namun beruntung semuanya berhasil diselamatkan,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan, untuk mengganti jembatan tersebut sudah diusulkan pembangunannya sejak tahun 2018 ke Provinsi Jawa Barat dan penggantian jembatan apung Cijeruk, Pemkab Bandung Bakal Bangun Jembatan permanen Leuwi Balem.

Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau langsung jembatan apung penghubung Kampung Cijeruk Kecamatan Bojongsoang dan Kampung Mekarsari Kecamatan Baleendah, Sabtu (24/5/2025).

“Sebenarnya Pemkab Bandung sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Jembatan Leuwi Balem sejak 2016 silam, di mana konstruksinya bisa dilintasi kendaraan roda empat,” katanya.

Lebih lanjut, jembatan rencananya dibuat permanen agar lebih menjamin keselamatan para pengendara yang menyeberangi Sungai Citarik.

“Jembatan Leuwi Baleum tersebut rencananya dibangun agar masyarakat memiliki akses yang aman, layak, dan tidak tergantung pada fasilitas tidak resmi yang tidak terjamin keamanannya,” pungkasnya. (kus)


Terkait Kabupaten Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.