RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kebijakan jam malam bagi remaja yang akan diterapkan Gubernur Jawa Barat mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Tanpa ragu, Farhan menyebut aturan ini sebagai langkah strategis dan progresif untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif yang kian meresahkan.
“Kalau Pak Gubernur sudah memerintahkan, kami akan menunggu surat resminya. Begitu terbit, penegakan jam malam akan kami laksanakan bersama setiap malam,” tegas Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (27/5/2025).
Menurut Farhan, jam malam bukan upaya membatasi kebebasan remaja, tetapi lebih kepada bentuk kepedulian negara dalam menjaga arah tumbuh kembang mereka. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan ruang yang aman dan produktif bagi pelajar, terutama pada malam hari yang kerap menjadi celah lahirnya kenakalan remaja.
Menariknya, Farhan menyatakan Pemkot Bandung tak akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus dalam menerapkan kebijakan ini. Ia percaya kekuatan internal yang dimiliki kota, mulai dari Satpol PP, aparat kewilayahan, hingga dukungan dari berbagai sektor, sudah cukup kuat untuk melaksanakan pengawasan.
“Kami tidak akan menambah tim baru. Aparat yang ada sudah cukup. Tinggal penguatan koordinasi dan pengawasan di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Langkah ini dipandang realistis dan efisien, mengingat Bandung sudah memiliki struktur pengawasan wilayah yang matang. Dengan pola kerja kolaboratif, Farhan yakin penerapan jam malam tidak hanya akan berjalan, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap ketertiban sosial.
Namun, Farhan tak berhenti di kebijakan jam malam saja. Ia menegaskan pengendalian perilaku remaja juga harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk dengan memberantas peredaran minuman keras (miras) ilegal yang selama ini menjadi pemantik utama banyak konflik sosial di kalangan anak muda.
“Kami akan melakukan razia penjualan miras ilegal yang sedang kami babat habis. Serius!” ujar Farhan.
Pernyataannya tak muncul tanpa dasar. Pasca-pawai kemenangan Persib Bandung baru-baru ini, aparat Kota Bandung menemukan fakta mencemaskan. Di beberapa titik, ditemukan puluhan botol miras yang diduga dikonsumsi diam-diam oleh kelompok remaja.
“Terbukti setelah pawai kemarin, petugas kami menemukan banyak botol minuman keras. Dampaknya banyak hal-hal tidak diinginkan,” ungkap Farhan.
Lebih jauh, Farhan mengingatkan tanpa intervensi nyata dari pemerintah, persoalan perilaku remaja bisa menjadi bom waktu yang mengancam masa depan bangsa. Ia menyebut pendekatan gabungan antara regulasi jam malam dan pemberantasan miras ilegal sebagai langkah ideal demi membangun ekosistem sosial yang sehat, aman, dan mendukung pertumbuhan karakter anak-anak muda.
“Kami tidak hanya menjaga kota ini dari sisi keamanan malam hari. Lebih dari itu, kami ingin memastikan anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang melindungi dan membentuk karakter positif. Itu tanggung jawab negara, tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.(dsn)