RADARBANDUNG.ID, MAKKAH – Menjelang puncak haji yang tinggal delapan hari lagi, perhatian pemerintah Indonesia bukan hanya soal pergerakan jemaah menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Tetapi juga soal kesiapan konsumsi yang aman, sehat, dan praktis untuk para jemaah haji Indonesia.
Salah satu inovasi yang disiapkan Kementerian Agama (Kemenag) bersama BPKH Limited adalah makanan siap saji untuk jemaah haji Indonesia, dengan perpaduan teknologi canggih dan citarasa Nusantara.
Direktur BPKH Limited, Iman Nikmatullah, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan 1,2 juta lebih porsi makanan siap saji untuk dibagikan kepada 203.320 jemaah haji yang akan berada di Armuzna.
Setiap jemaah akan mendapatkan satu kotak berisi enam porsi. Dua untuk sarapan, empat untuk makan siang dan malam.
“Ini akan didistribusikan untuk konsumsi di tanggal 7, 8, dan 13 Dzulhijah, termasuk sebelum berangkat ke Arafah dan setelah kembali dari Mina,” ujar Imam, Selasa (27/5/2025).
Makanan ini bukan sembarang bekal. Lauknya, seperti rendang ayam, rendang daging, dan opor ayam, diproses di Indonesia dengan teknologi retort bertekanan dan suhu tinggi yang mematikan bakteri, lalu dikirim ke Arab Saudi.
Sementara nasinya diproduksi di pabrik makanan siap saji milik penyedia layanan haji (syarikah) di Mekah.
“Semuanya dikemas rapat dan higienis, jadi awet hingga 18 bulan tanpa perlu pemanasan ulang,” jelas Iman.
Meski begitu, Iman menyarankan agar jemaah merendam nasi dalam air panas selama 5–10 menit sebelum makan, supaya teksturnya lebih lembut dan pulen.
“Kalau lauk, sudah cukup enak dimakan langsung. Tidak perlu dipanaskan lagi,” katanya.
Penting diperhatikan, begitu kemasan dibuka, makanan harus segera dikonsumsi.
“Tidak dianjurkan menyimpan untuk makan nanti malam atau besok. Jadi kalau sudah dibuka, segera dihabiskan. Sisanya dibuang,” tegas Iman.
Yang membuat makanan ini istimewa bukan hanya kepraktisannya, tetapi juga perpaduan rasa dan teknologi. Kemenag memastikan citarasanya betul-betul Indonesia.
Selain itu, kandungan karbohidrat dan protein pun diperhitungkan agar mencukupi kebutuhan gizi jemaah selama puncak ibadah.
“Kami ingin jemaah haji tetap bisa menikmati makanan seperti di rumah sendiri, meski sedang di Tanah Suci,” ujar Iman.
Bagi jemaah yang ingin menikmati makanan siap saji ini tanpa panas-panasan, cukup siapkan air panas, rendam nasi dalam kemasannya, lalu buka dan campur dengan lauk yang sudah tersedia. Praktis, aman, higienis, dan tetap bercitarasa Nusantara.
Di balik layar, distribusi logistik raksasa ini menjadi salah satu kerja besar yang dijalankan Kemenag demi memastikan kelancaran ibadah para jemaah.
“Mudah-mudahan semuanya bisa menikmati makanan ini dengan nikmat, sehat, dan memberi energi untuk menyelesaikan puncak haji nanti,” tutup Imam.(jpc)
Live Update
- 131 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sudah Terima Kartu Nusuk, PPIH Genjot Akselerasi 2 bulan yang lalu
- Viral Jemaah Haji Diduga Terlantar di Hotel 210, PPIH Pastikan Sudah Ditangani Kurang dari Satu Jam 2 bulan yang lalu