RADARBANDUNG.id – Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, angkat bicara mengenai insiden kerusakan rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pasca pertandingan lawan Persis Solo, akhir pekan lalu.
Umuh Muchtar menyayangkan tindakan sejumlah oknum suporter dan mengingatkan Bobotoh untuk lebih bijak menjaga fasilitas klub.
“Saya sebenarnya dari kemarin ingin segera datang ke sini, tapi saya harus atur waktu karena ada kegiatan lain, termasuk menjenguk anggota polisi yang sedang dirawat. Mudah-mudahan bisa segera saya tengok juga,” kata Umuh Muchtar saat meninjau kondisi stadion, Rabu (28/5/2024).
Menurut Umuh Muchtar, kondisi lapangan yang rusak masih bisa diperbaiki dengan sistem tambal sulam dan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan.
Perbaikan ini penting karena stadion dijadwalkan menjadi salah satu venue turnamen pramusim Piala Presiden.
“Ini sangat saya sayangkan. Lapangan ini mau dipakai untuk Piala Presiden. Tim pengelola bilang bisa selesai dalam satu bulan, mudah-mudahan prosesnya lancar,” ujarnya.
Umuh Muchtar juga mengimbau Bobotoh untuk menjaga fasilitas klub agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia menyebut bahwa kerusakan stadion justru akan merugikan semua pihak, termasuk para suporter sendiri.
“Kalian harus sadar, kalau dirusak, semua jadi rugi. Saya titip, ke depan mari saling jaga. Alhamdulillah kerusakan tidak parah, cukup tambal sulam,” ucapnya.
Terkait aksi pengambilan rumput oleh sebagian suporter, Umuh mempertanyakan tujuan dari tindakan tersebut yang diklaim sebagai bentuk kenang-kenangan saat Persib meraih gelar juara.
“Saya juga bingung, buat apa ambil rumput? Katanya kenangan saat juara back-to-back, tapi rumputnya sudah mati, apa gunanya? Banyak dari mereka menyesal setelah melakukannya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa mayoritas Bobotoh saat ini sudah tertib dan bisa dikendalikan, serta meminta agar tidak ada lagi aksi negatif seperti penyalaan flare sebelum pertandingan usai.
“Saya sayang sama kalian, karena saya juga berasal dari Bobotoh. Dulu waktu Persib masih pakai APBD, uang saya yang dipakai. Saya sudah mendarah daging di klub ini,” tegasnya.
Umuh juga mengkritik pihak-pihak yang tiba-tiba muncul dan seolah merasa paling berjasa terhadap Persib, padahal sebelumnya tidak aktif dalam mendukung tim.
“Ada orang yang tiba-tiba muncul, nonton saja tidak pernah, tidak kenal pemain, tidak tahu manajemen, tapi bertingkah seperti yang paling berjasa. Bobotoh sekarang sudah bisa menilai siapa yang benar-benar peduli,” ucapnya.
Soal kerugian, Umuh memperkirakan mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
“Kalau ditaksir, sekitar Rp400 juta. Tapi kalau dihitung dengan kerusakan lain, bisa sampai Rp1 miliar. Target kami, perbaikan selesai sebelum Piala Presiden dimulai,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa CEO PT PBB, Glen Sugita merasa sangat malu atas insiden ini karena kejadiannya disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA dan pejabat pemerintah.
“Pak Glen juga sangat malu. Saat itu ada orang FIFA dan menteri datang. Seharusnya bisa berpikir panjang sebelum melakukan tindakan,” kata Umuh. (pra)