RADARBANDUNG.ID, SUBANG- Aksi oknum supporter Persikas yang berteriak teriak dan membentangkan spanduk di tengah acara Nganjang ka Warga di Lapang Desa Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang pada Rabu (28/5) malam membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM murka.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai aksi para supporter yang dinilai salah tempat , tidak tepat, dan tak memiliki otak.
Sebab, aksi para supporter itu dilakukan saat momen tangis haru Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membantu salah seorang warga yang kurang mampu.
Teriakan oknum supporter Persikas itu membuat KDM spontan berdiri dari duduknya sambil memperlihatkan ekspresi marah dan menunjuk-nunjuk sejumlah pendukung Persikas.
“Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat bukan dengan Persikas. Anak muda ga punya otak kamu.Saya tidak terima anda, saya cari kamu,”timpalnya.teriak KDM di hadapan ribuan warga yang hadir.
“Hei kamu, Persikas pindah kemanapun, tidak akan mempengaruhi orang miskin untuk bisa makan. Orang Subang bukan butuh Persikas hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik. Itu urusan kamu (Persikas) hobby dan kesenangan tapi tidak boleh mengabaikan apa yang menjadi kebutuhan dasar bagi kepentingan masyarakat Subang,” tegas KDM.
KDM juga menjelaskan, mengelola sepak bola profesional membutuhkan anggaran besar dan tidak bisa dibiayai dana Pemda untuk ngurus sepak bola.
“Mengelola sepak bola untuk menjadi (main) liga 1, liga 2 butuh biaya besar, tidak akan bisa Pemda Subang pakai duit Pemda untuk ngurus main bola, duitnya ga cukup,”terang KDM.
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita angkat bicara juga atas kegaduhan yang terjadi di tubuh Persikas Subang.
Apalagi terjadinya aksi oknum suporter yang membuat marah Gubernur Jabar
“Saya ingin menyampaikan bahwa saya pun kecewa dan saya pun tidak terima kalau Persikas harus dijual,” ujarnya
Namun, ia mengatakan pemerintah daerah tidak bisa ikut campur dalam urusan tersebut, sebab Persikas telah menjadi sebuah perusahaan yang berdiri dan memiliki manajemen sendiri.
“Ada peraturan dari Menteri Dalam Negeri yang menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak boleh memberikan APBD kepada organisasi olahraga profesional dalam bentuk apapun,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan selama ini dirinya tidak diam dan mencoba menyelamatkan Persikas.
“Saya akan membantu dengan cara saya. Selama ini saya pun tidak diam dengan mencari link-link lewat relasi saya untuk mencari sponsor untuk Persikas, namun sampai dengan hari ini masih belum ada,” tegasnya.
Sebagai infornasi, setelah mampu bertahan di Liga 2 Musim Tahun 2025/2026 ini, Persikas Subang tengah diterpa isu, konon katanya akan dijual ke ke Sumatera Selatan dan berubah nama menjadi Sumsel United. Mereka akan berhomebase di Palembang. (anr)
Live Update
- MAN l Subang Gelar Tasyakur Kelulusan Peserta Didik Kelas XII dan Program Tahfidz 3 hari yang lalu
- Survei Tingkat Kepuasan Kinerja 100 Hari 6 Gubernur di Jawa: Dedi Mulyadi Tertinggi 3 hari yang lalu