News

Korban Meninggal Longsor Galian C Gunung Kuda Cirebon Capai 14 Orang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Koperasi dan Pesantren Al Azhariyah Tanggung Jawab

Radar Bandung - 31/05/2025, 15:55 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, CIREBONLongsor di Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Geram.

Korban Meninggal Longsor Galian C Gunung Kuda Cirebon Capai 14 Orang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Koperasi dan Pesantren Al Azhariyah Tanggung Jawab

Ilustrasi. Bey Machmudin melakukan serah terima jabatan kepada Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030 Dedi Mulyadi, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat, (21/2). FOTO : TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/RADAR BANDUNG. Sementara itu foto atas, Operasi pencarian korban longsor galian C di Gunung Kuda Cirebon Jawa Barat pada Jumat (30/5/2025). Foto : Dokumentasi BNPB

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Geram
meminta yayasan atau korupsi Pesantren Al Azhariyah bertanggung jawab,

”Pihak pengelola penambangan yaitu koperasi atau Pesantren Al Azhariyah harus bertanggung jawab terhadap 14 korban meninggal dunia dan yang lainnya mengalami luka-luka,” ungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada Sabtu (31/5/2025).

Politisi Partai Gerindra itu menyatakan bahwa para korban mencari nafkah dengan meninggalkan anak dan istri.

Kini anak dan istri mereka kehilangan sosok penting.

Bahkan anak-anak tersebut menjadi yatim. Karena itu, dia berniat berkunjung ke Cirebon untuk menemui mereka.

”Insya Allah saya juga akan berkunjung nanti menemui keluarga korban,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa 14 jenazah korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Kini Tim SAR Gabungan tengah melanjutkan operasi SAR.

”Pencarian korban longsor di tambang galian C di Kabupaten Cirebon masih dilanjutkan hari ini,” kata dia.

Abdul Muhari menyatakan bahwa operasi SAR atau operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini.

Tim SAR Gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga terus mengupayakan pencarian para korban. (jpc)

Live Update