RADARBANDUNG.id- Komitmen mengembangkan sepak bola putri sejak usia dini kembali ditunjukkan oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife melalui penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025. Turnamen ini berlangsung sejak Rabu (27/5) hingga Minggu (1/6) di dua lokasi, yaitu Lapangan PPI Pusenif dan Stadion Sidolig Bandung.
Sebanyak 1.711 siswi dari 71 SD dan MI di Bandung dan sekitarnya ambil bagian dalam ajang ini. Mereka terbagi ke dalam 121 tim Kelompok Umur (KU) 12 dan 37 tim KU 10, menjadikan turnamen ini sebagai yang terbesar dibanding dua seri sebelumnya di tahun 2024.
Pada Seri 1 tahun lalu (Juni 2024), MilkLife Soccer Challenge hanya diikuti oleh 536 siswi dari 22 sekolah. Kemudian di Seri 2 (Oktober 2024), jumlahnya melonjak menjadi 1.564 siswi dari 68 sekolah. Lonjakan ini menjadi sinyal positif atas tumbuhnya minat terhadap sepak bola putri di Bandung.
Menurut Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, peningkatan minat ini tak lepas dari sistem kompetisi yang berjenjang dari KU 10 hingga KU 16 serta terbukanya peluang karier yang semakin jelas. Selain itu, kiprah tiga alumni MilkLife Soccer Challenge asal Bandung di ajang JSSL Singapore 7’s 2025, salah satu turnamen usia dini terbesar di Asia, turut menjadi inspirasi.
Tiga siswi tersebut adalah Riyanti Saffana Suryani (SDN 129 Rancasawo Margasari) yang membela tim MilkLife Shakers (U-12), serta Amanda Fitriani (SDN 073 Pajagalan A) dan Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan (SDN 203 Kacapiring) yang tergabung dalam tim HydroPlus Strikers (U-14). Kedua tim berhasil meraih posisi runner-up dalam debut internasional mereka.
“Kami berkomitmen menjaga ekosistem sepak bola putri sejak usia dini melalui kompetisi nasional hingga internasional. Target kami adalah sepak bola putri Indonesia bisa dikenal dan dihormati dunia,” ujar Yoppy.
Tahun ini, MilkLife Soccer Challenge juga menghadirkan Festival SenengSoccer untuk Kelompok Umur 8 (usia 6–8 tahun). Tidak seperti KU 10 dan KU 12 yang memainkan pertandingan 7 lawan 7, Festival ini bersifat fun competition tanpa pertandingan formal. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap sepak bola sejak dini.
Peserta diajak menyelesaikan tiga tantangan individu, seperti lari zig-zag dan melempar bola ke target, menggiring bola sambil melakukan shooting, hingga melompat dan sprint menekan tombol waktu. Semua dilakukan dalam suasana menyenangkan dan edukatif.
“Kami ingin anak-anak usia dini tahu bahwa bermain bola itu menyenangkan. Tidak perlu menang atau kalah, yang penting minatnya tumbuh,” lanjut Yoppy.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memberikan dukungan bagi para peserta turnamen sepak bola putri usia dini MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025. Farhan berharap para putri Bandung juga dapat meniti jenjang karir di dunia sepak bola melalui sistem kompetisi berjenjang. (ist)
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut baik gelaran ini sebagai bentuk awal pembinaan sepak bola putri. Ia menekankan pentingnya kompetisi usia dini sebagai fondasi masa depan sepak bola Indonesia.
“Saya lebih surprise karena ini diikuti putri KU 8 sampai KU 12. Ini keren, karena jika dilakukan konsisten, beberapa tahun lagi kita bisa punya tim nasional wanita yang hebat,” katanya.
Sementara itu, Asep Sunarya, Assistant Head Coach MilkLife Soccer Challenge, menilai kualitas permainan para siswi terus meningkat dari seri ke seri. Atmosfer kompetisi pun semakin kompetitif, bahkan skor ketat tercipta di fase knock-out, terutama KU 10.
“Bibit-bibit pesepak bola putri Bandung punya potensi besar. Tapi tetap butuh dukungan dari sekolah dan orang tua agar mereka bisa berkembang,” kata Coach Asep.
MilkLife Soccer Challenge 2025 akan diselenggarakan di 10 kota, meliputi Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Jakarta, Solo, Bandung, Yogyakarta, serta dua kota baru: Bekasi dan Malang. Para juara dari masing-masing daerah akan bertemu di ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2026 yang dijadwalkan berlangsung Juli tahun depan di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah.
Final KU 10 dan KU 12 akan digelar Minggu (1/6) di Lapangan PPI Pusenif Bandung. Di KU 10, SDN 075 Jatayu, SDN 035 Soka, SDN 168 Cipadung, dan SDN 091 Cibeureum bersaing memperebutkan dua tiket final. Sedangkan semifinal KU 12 mempertemukan SDN 026 Bojongloa, SDN 203 Kacapiring, SDN 073 Pajagalan B, dan SDN 154 Citepus Bandung.
Kunjungi www.milklifesoccer.com untuk melihat jadwal, hasil pertandingan, klasemen, hingga daftar pencetak gol MilkLife Soccer Challenge – Bandung 2025. Dan ikuti akun media sosial MilkLife Soccer Challenge (Instagram @milklifesoccer, TikTok @milklifesoccer, YouTube @milklifesoccer) untuk mendapatkan informasi menarik seputar pengembangan sepak bola putri. (pra)