News

Bazar Murah Tekan Inflasi, QR Code untuk Kurban, dan Job Fair Atasi Pengangguran di Bandung

Radar Bandung - 02/06/2025, 23:14 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Ilustrasi. Antusias warga berbelanja kebutuhan pangan di Bazar Murah, Kota Bandung. (Foto. Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNGPemerintah Kota Bandung terus menggulirkan program-program konkret dalam upaya menstabilkan ekonomi masyarakat menjelang Iduladha 2025. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memaparkan tiga agenda strategis yang tengah berjalan dan berdampak langsung pada kebutuhan warga, mulai dari pengendalian harga pangan, kesehatan hewan kurban, hingga ketersediaan lapangan kerja.

Muhammad Farhan menjelaskan salah satu program yang menyedot perhatian publik adalah Pasar Murah atau bazar murah yang digelar selama sepuluh hari penuh di 30 kecamatan. Setiap harinya, tiga lokasi berbeda akan menjadi titik pelaksanaan kegiatan ini. Selain menjadi solusi nyata untuk meredam lonjakan harga bahan pokok, pasar murah ini juga dirancang sebagai ruang produktif bagi pelaku Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet.

“Setiap harinya digelar di tiga kecamatan. Ini sekaligus jadi ajang bagi pelaku KUKM untuk meningkatkan omzet,” ujar Farhan saat ditemui, Senin (2/6/2025).

Selain menyoal kebutuhan pokok, menurutnya, Pemkot Bandung juga mengantisipasi tingginya permintaan hewan kurban menjelang Iduladha. Pemeriksaan terhadap kesehatan hewan kurban telah dilakukan sejak awal Juni, termasuk pemasangan QR Code pada hewan-hewan yang lolos verifikasi kesehatan. Inovasi ini memungkinkan warga untuk menelusuri riwayat kesehatan hewan secara digital sebelum melakukan pembelian.

Farhan menyampaikan hingga saat ini belum ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bandung. Namun, ia mengimbau warga untuk tetap waspada dan hanya membeli hewan kurban dari sumber yang terpercaya.

“Sampai saat ini belum ada laporan PMK, tapi semua masih menahan pembelian. Lonjakan biasanya baru terjadi tiga hari sebelum Iduladha,” jelasnya.

Sementara itu, ia menambahkan menyikapi masih tingginya angka pengangguran terbuka, Pemkot Bandung juga sedang merancang job fair terbuka yang ditargetkan menyasar berbagai segmen usia produktif.

Farhan tak menampik masih banyak tantangan di lapangan, seperti belum terbukanya lowongan secara luas dari pihak swasta. Namun demikian, ia memastikan pemerintah tidak tinggal diam.

Farhan mengungkapkan sebagai langkah konkret jangka pendek, Pemkot terus menjalankan program padat karya yang kini telah memasuki siklus ketiga. Program ini menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk pekerjaan infrastruktur ringan dan proyek sosial, menjadi jaring pengaman sementara sembari menunggu perbaikan iklim ketenagakerjaan secara menyeluruh.

“Banyak perusahaan belum buka lowongan tapi tetap diminta ikut. Karena itu, sementara solusinya adalah dengan program padat karya,” ungkap Farhan.

Melalui tiga strategi utama ini, stabilisasi harga melalui pasar murah, jaminan kesehatan hewan kurban, dan penyerapan tenaga kerja lewat padat karya. Pemkot Bandung menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi masalah ekonomi secara menyeluruh dan berkelanjutan.(dsn)