RADARBANDUNG.id – Sebanyak delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung menyatakan kesiapan mendukung program bike to school dengan menyediakan fasilitas ramah pesepeda bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Dukungan ini menjadi angin segar bagi upaya membudayakan kembali penggunaan sepeda di kalangan pelajar.
Sekolah-sekolah tersebut antara lain SMPN 48, SMPN 30, SMPN 34, SMP PGRI 7, SMPN 51, SMPN 54, SMPN 56, dan SMPN 73, yang tersebar di berbagai wilayah Bandung, dari pusat kota hingga kawasan timur dan selatan.
Ketua komunitas Bike to Work Bandung, Moch Andi Nurfauzi, menyebutkan bahwa meski fasilitas mulai tersedia, jumlah siswa yang bersepeda ke sekolah masih tergolong rendah. Padahal, kata dia, sekolah-sekolah tersebut sudah menyediakan parkiran khusus sepeda dan rambu keselamatan yang mendukung kenyamanan pesepeda.
“Program bike to school bisa menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan budaya bersepeda sejak dini. Momen Hari Sepeda Sedunia ini seharusnya jadi momentum bersama, baik untuk masyarakat maupun pemerintah,” ujar Andi.
Untuk mendukung para pelajar yang memiliki semangat bersepeda namun terkendala kondisi sepeda yang kurang layak, komunitas Bike to Work telah menyiapkan program bantuan perbaikan. Melalui inisiatif bernama Lumbung Goes, komunitas ini mengumpulkan dan mendaur ulang komponen sepeda yang masih bisa digunakan, lalu disalurkan ke siswa yang membutuhkan.
“Kalau ada siswa yang ingin sepedanya diperbaiki, bisa lapor ke sekolah. Nanti pihak sekolah yang akan menginformasikan ke kami. Program ini sudah berjalan beberapa tahun dan akan kami perluas tahun ini,” kata Andi.
Ia menambahkan bahwa data dari sekolah menjadi rujukan untuk memastikan bantuan diberikan kepada siswa yang memang aktif bersepeda ke sekolah.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan turut mendorong pengembangan budaya bersepeda di kota yang memiliki keterbatasan ruang ini. Menurutnya, keberadaan pesepeda di jalan justru memberi kontribusi positif terhadap perbaikan infrastruktur kota.
“Pesepeda adalah pengguna jalan yang paling sensitif. Kalau ada kerusakan jalan, mereka tahu duluan. Itu bisa jadi sumber informasi bagi kami untuk percepatan perbaikan,” kata Farhan.
Ia menegaskan pentingnya edukasi bersepeda sejak usia sekolah agar kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Bandung berkomitmen membuka akses Pendopo dan Balai Kota setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Sepeda Sedunia, sebagai ruang berkumpul komunitas pesepeda dan masyarakat. (dbs)