News

Rahasia Bandung Atasi Sampah, Bahaya Sampah Plastik dan Limbah Kurban

Radar Bandung - 03/06/2025, 19:19 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Rahasia Bandung Atasi Sampah, Bahaya Sampah Plastik dan Limbah Kurban
Ilustrasi hewan ternak. (Foto. Dok. Pemkot Bandung/For. Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Menjelang perayaan Idul Adha 2025, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengeluarkan seruan penting kepada masyarakat. Di hadapan awak media saat ditemui di kawasan Turangga, Selasa (3/6/2025), ia menyoroti dua hal krusial yang kerap luput dari perhatian, pengelolaan sampah plastik dan limbah organik pasca penyembelihan hewan kurban.

“Saya memang sedang memikirkan soal ini. Terima kasih sudah diingatkan,” ujar Farhan saat ditanya wartawan mengenai antisipasi lonjakan sampah plastik selama Idul Adha, Selasa (3/6/2025).

Farhan menegaskan pihaknya akan segera menggelar koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memastikan penggunaan kantong plastik yang lebih ramah lingkungan. Ia menekankan pentingnya penggunaan plastik daur ulang jika masih diperlukan sebagai pembungkus daging kurban.

“Terus terang, hari ini mengelola sampah plastik jauh lebih mudah dibandingkan sampah organik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Farhan juga mengimbau warga untuk mempertimbangkan pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) guna menjamin kebersihan dan keamanan. Ia menyebut, pendaftaran RPH telah dibuka dan bisa diakses secara online maupun langsung melalui kanal resmi DKPP, termasuk Instagram.

“Bagi yang ingin memotong sendiri juga boleh, tapi pastikan yang memotongnya bersertifikat. Jangan ngarang motong hewan qurban! Hewan bisa stres kalau salah penanganan,” tegasnya.

Menurutnya, Kota Bandung saat ini memiliki dua RPH utama yakni di kawasan Cirangrang, Kopo dan di Ciroyom. Biaya pemotongan pun relatif terjangkau, hanya sekitar Rp35 ribu per ekor.

“Kalau sapi memang sebaiknya di RPH karena perlu penanganan khusus. Domba mah terlalu kecil, bisa motong sendiri asal tahu caranya,” jelas Farhan.

Tak hanya soal plastik, Farhan juga menekankan tantangan terbesar Kota Bandung saat ini adalah limbah organik. Menurutnya, pengelolaan daging dan kotoran hewan kurban sering kali menciptakan permasalahan baru jika tidak ditangani dengan tepat.

“Bandung bukan cuma bermasalah dengan sampah plastik, tapi sampah organik juga serius. Limbah penyembelihan harus dikelola dengan baik,” ujarnya.

Sebagai contoh pengelolaan sampah organik yang berhasil, Farhan menyebut Pasar Gedebage sebagai lokasi terbaik saat ini di Bandung. Ia mengajak masyarakat dan pegiat lingkungan untuk melihat langsung bagaimana sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di sana.

Meskipun mengimbau pemotongan di RPH, Farhan juga menyatakan masyarakat tetap diberi ruang untuk melakukan penyembelihan secara mandiri. Namun, prosedur tetap harus dipatuhi demi keamanan, kebersihan, dan kesehatan.

“Ini juga kesempatan bagi para pemotong hewan lokal untuk mendapatkan penghasilan. Tapi ya, kita pastikan yang beroperasi di RPH adalah yang terlatih,” tegasnya.

Dengan waktu yang semakin dekat menuju Idul Adha, Farhan berharap warga Bandung lebih bijak dalam menyambut hari raya, bukan hanya dengan niat ibadah, tapi juga dengan kesadaran akan dampak lingkungan.

“Idul Adha bukan hanya tentang berkurban, tapi juga tentang menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita bersama,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
Pansus 8 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Tentang Pesantren
Kota Bandung
Pansus 8 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Tentang Pesantren

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ingin tahu Sejarah pesantren di Kota Bandung, Pansus 8 DPRD Kota Bandung yang bertugas membahas Raperda Kota Bandung tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren, telah melakukan ekspose dengan tim naskah akademik. “Kita melakukan ekspose dengan tim naskah akademik, untuk mengetahui filosopi latar belakang Sejarah terkait kenapa pentingnya Raperda pesantren di Kota Bandung,” ujar Ketua […]

Lebih dari 46.300 Pelari Ikuti POCARI SWEAT Run Indonesia 2025 
Kota Bandung
Lebih dari 46.300 Pelari Ikuti POCARI SWEAT Run Indonesia 2025 

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- POCARI SWEAT Run Indonesia 2025 resmi menutup seluruh rangkaian acaranya hari ini di Kota Bandung. Total 46.337 pelari dari seluruh Indonesia, termasuk 16.023 peserta offline di Bandung, dan pelari virtual dari Sabang hingga Merauke telah turut meramaikan ajang lari hybrid terbesar di Indonesia ini. Sejumlah narasumber yakni: Puspita Winawati (Marketing Director PT Amerta Indah […]

Super Chess Series III Bandung, Bukti Regenerasi Pecatur Muda, Menuju Kancah Internasional
Kota Bandung
Super Chess Series III Bandung, Bukti Regenerasi Pecatur Muda, Menuju Kancah Internasional

Super Chess Series III memperluas sistem pertandingan dan meningkatkan kapasitas peserta. Kategori Open mencapai 280 peserta, Veteran 70 orang, 18+ sebanyak 54, dan kategori Beregu Mahasiswa diikuti 120 peserta dari 25 tim.

Prediksi Harga Pangan Naik, Pemkot Bandung Fokus Stabilisasi Beras dan Program Bibit
Kota Bandung
Prediksi Harga Pangan Naik, Pemkot Bandung Fokus Stabilisasi Beras dan Program Bibit

Langkah nyata menekan kenaikan harga beras yang diakibatkan permintaan konsumen tinggi, pemerintah melalui Bulog mulai mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke pasar-pasar tradisional maupun kios pangan yang ada di bawah naungan Bulog.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.