RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Warga Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, kembali menaruh harapan besar pada pemerintah setempat. Setelah bertahun-tahun bergelut dengan genangan air setiap kali hujan turun deras, kini secercah harapan muncul melalui dua usulan strategis, pembangunan Kolam Retensi Rancabolang 4 dan Kolam Retensi Rancanumpang.
Langkah ini bukan sekadar wacana. Pemerintahan setempat, Kecamatan Gedebage telah resmi mengajukan usulan tersebut ke Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung. Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk meminimalisir banjir yang semakin sering menghantui warga, terutama di tengah pertumbuhan masif permukiman dan pembangunan infrastruktur di kawasan timur Bandung ini.
Camat Gedebage, Jaenudin menegaskan pembangunan kedua kolam ini memanfaatkan lahan milik Pemerintah Kota Bandung yang selama ini belum digunakan optimal.
“Untuk Kolam Retensi Rancabolang 4, kami sudah mengidentifikasi lahan seluas 1,1 hektare. Letaknya strategis, dekat dengan Klaster Cempaka Adipura dan Kantor Dishub Kota Bandung,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (4/6/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan kolam tersebut akan menjadi pelengkap dari tiga kolam retensi sebelumnya, Rancabolang 1, 2, dan 3, yang telah dibangun dan terbukti mampu menampung luapan air hujan di titik-titik rawan.
Namun, tidak semua proses berjalan mulus. Jaenudin mengungkapkan tantangan besar justru datang dari aspek teknis lapangan, khususnya akses masuk bagi alat berat. Jalur masuk satu-satunya harus melewati kawasan permukiman padat, yaitu Klaster Cempaka Adipura, yang memerlukan pembongkaran tembok dan pendekatan sosial ke warga sekitar.
“Satu lagi jalur dari arah Kantor Dishub pun tidak kalah rumit. Itu melintasi lahan milik pihak ketiga, yang tentu perlu pendekatan persuasif. Jadi, bukan hanya teknis, ini juga menyangkut aspek sosial,” ungkap Jaenudin.
Tidak berhenti di situ, Jaenudin menjelaskan Pemkec Gedebage juga mendorong pembangunan Kolam Retensi Rancanumpang. Lokasinya berada di kawasan Cempaka Arum, tepat di atas lahan milik Pemkot Bandung yang mencapai 1,7 hektare. Sebagian lahan tersebut sebelumnya dirancang sebagai TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu), namun sisanya kini diusulkan untuk difungsikan sebagai Ruang Terbuka Hijau sekaligus kolam retensi multifungsi.
“Kolam ini kami rancang untuk mengatasi genangan di wilayah Rancanumpang dan Cempaka Arum, Area 4. Selain itu, diharapkan mampu membantu penanganan banjir di Area 1, 2, dan 3 yang selama ini juga terdampak cukup parah,” jelas Jaenudin.
Usulan kedua kolam tersebut kini sedang dalam tahap pengkajian oleh DSDABM. Pemerintah Kecamatan Gedebage berharap agar proyek ini dapat segera masuk ke dalam skala prioritas pembangunan infrastruktur Kota Bandung tahun mendatang. Menurut Jaenudin, pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi simbol komitmen negara hadir di tengah keresahan warganya.
“Setiap musim hujan tidak boleh lagi menjadi hal yang menakutkan. Kami ingin Gedebage lebih tangguh, lebih aman, dan nyaman. Ini adalah bagian dari ikhtiar jangka panjang yang harus kami kawal terus-menerus,” pungkasnya.(dsn)