RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PLN Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa Bagian Tengah (JBT) terus berinovasi dan merancang strategi proaktif dalam upaya menyiapkan pengamanan di jalur transmisi listrik.
Hal itu dilakukan sebagai upaya PLN memastikan pasokan listrik ke setiap rumah/ pelanggan tetap andal tanpa gangguan.
Salah satu strategi pasokan listrik tetap andal ialah menyosialisasikan bahaya bermain layang-layang atau balon udara dekat kawasan satuan tegangan listrik PLN yang berisiko terjadinya listrik padam.
Hal itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2021 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) disebutkan adanya larangan mendirikan bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum serta bermain layang-layang, balon udara, drone, dan/atau sejenisnya di sekitar jaringan transmisi tenaga listrik.
General Manager PLN UIT JBT Abdul Salam Nganro mengungkapkan, sosialisasi tentang risiko bermain layang-layang di dekat jaringan listrik sangat penting untuk melindungi masyarakat dari bahaya sengatan listrik, gangguan pasokan listrik, dan potensi kebakaran. Sebab, layang-layang yang menempel atau menyangkut di jaringan listrik dapat menyebabkan hubung singkat (korsleting) dan mengganggu aliran listrik.
“Kami mengimbau masyarakat agar bermain layang-layang di ruang terbuka dan jauh dari jaringan listrik,” ujar Abdul saat ditemui usai kegiatan Media Gathering With Journalist dengan tajuk ‘Let’s Share The Goodness’ di Kota Bandung, (4/6/2025).
Sosialisasi larangan bermain layang-layang atau balon udara dekat instalasi listrik semakin masif. Bahkan didukung oleh pemerintah daerah dengan dikeluarkan Surat Edaran dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan jaringan listrik, dan gangguan pasokan listrik.
“Nanti, kalau sudah kejadian (listrik padam) yang rugi bukan PLN, tapi kita semua. Usaha tidak akan berjalan, rumah jadi gelap, aktivitas terhambat, itu semua diakibatkan layang-layang yang nyangkut di instalasi listrik sehingga menggangu pasokan listrik,” papar Abdul.
Abdul juga memaparkan sejumlah strategi lainnya dalam menjaga keandalan listrik, yakni menyiapkan program-program anti blackout dan secepat mungkin jika terjadi gangguan langsung diatasi supaya kerusakan tidak menyebar luas.
“Kami juga punya tim Pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang berperan vital dalam menjaga pasokan listrik tetap berjalan dengan lancar, bahkan saat ada pemeliharaan atau perbaikan pada jaringan,” paparnya.
Tak hanya itu, tim PLN juga terjun langsung ke lapangan secara berkala untuk memastikan keamanan jaringan transmisi dari berbagai gangguan, termasuk gangguan material dari layang-layang berkawat yang putus dan tersangkut pada jaringan listrik, kerap menimbulkan persoalan pada layanan kelistrikan.
Dalam menjalankan program tersebut PLN juga berkolaborasi dengan Forkopimda untuk mendukung kelancaran pasokan ketenagalistrikan.
“Ini jadi tantangan di lapangan bagi kami, banyak program yang sudah dilakukan untuk meningkatkan keandalan listrik,” imbuhnya.
PLN UIT JBT merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dalam sistem kelistrikan interkoneksi Jawa, Madura, Bali yang bertugas mengelola aset penyaluran meliputi 3 wilayah provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Abdul juga menyebut keterlibatan media massa sangat penting dalam menyosialisasikan dan menyebarkan informasi tentang berbagai program PLN, baik program layanan, program CSR (Corporate Social Responsibility), maupun program lain yang melibatkan masyarakat.
“Kolaborasi ini diharapkan terus terjalin dan memperkuat sinergi dalam penyebaran informasi kepada masyarakat secara luas,” tandasnya.(arh)
Live Update
- Dukung Program Strategis Pemerintah, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah 2 minggu yang lalu
- Bawa Semangat Hari Lahir Pancasila, PLN Audiensi dengan Gubernur Jabar Bahas Percepatan Infrastruktur Listrik 3 minggu yang lalu
- PLN Bersama Warga Lakukan Pengukuran Jarak Aman dan Medan Magnet di Bawah Sutet 1 bulan yang lalu