RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Jawa Barat bukanlah sekadar proyek teknis. Hal ini ditegaskan oleh Pelaksana Harian (Plh.) General Manager PLN UIP JBT sekaligus SRM OPKOM 2 Rifki Santoso dalam kegiatan Media Gathering With Journalist dengan tajuk ‘Let’s Share The Goodness’ di Kota Bandung, (4/6/2025).
“Pembangunan ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Dukungan internal lintas unit dan eksternal, terutama dari masyarakat dan media, sangat kami butuhkan,” ujar Rifki dalam paparannya.
Ia menyoroti pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan edukatif agar publik tidak terjebak dalam informasi yang salah kaprah.
“Kalau informasi yang dibawa tidak sesuai fakta, bisa muncul penolakan masyarakat. Ini akan menghambat proyek. Kami sangat berterima kasih pada media yang sudah ikut menjaga informasi tetap kredibel,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar pembangunan, Rifki menekankan bahwa tugas PLN mendukung program strategis pemerintah adalah amanah mulia.
“Kami berharap kerja sama dengan media bernilai ibadah. Ini bagian dari mencerdaskan bangsa,” katanya.
Menurut Rifki, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru mencatat porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76 persen, angka tertinggi sepanjang sejarah RUPTL.
“Kami ditugaskan membangun total kapasitas 69,5 GW. Sebanyak 9 persen di antaranya berasal dari EBT, sebagai bagian dari transisi energi nasional,” jelasnya.
Di Jawa Barat sendiri, PLN UIP JBT sedang membangun 5 pembangkit dan 16 proyek transmisi tegangan tinggi dan ekstra tinggi. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan proyek-proyek besar ini. Bahkan, Rifki mengungkap bahwa PLN tengah bersiap menerima penghargaan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan inovator komunikasi energi.
Sementara itu, General Manager PLN UIT JBT Abdul Salam Nganro menambahkan tantangan utama PLN adalah menyampaikan hal-hal teknis ke publik.
Salam juga mengenalkan struktur organisasi PLN yang terdiri dari PLN induk, PLN Nusantara Power, dan Independent Power Producer (IPP). Masing-masing memiliki tugas berbeda yang sudah diatur dalam RUPTL.
“Tugas kami di UIP JBT adalah membangun instalasi besar seperti SUTET. Setelah itu, listrik akan didistribusikan oleh unit distribusi ke konsumen akhir,” paparnya.
Ia menekankan pentingnya pemahaman publik tentang garis batas tanggung jawab antar unit di PLN untuk menjaga keandalan listrik dari hulu hingga hilir. (arh)
Live Update
- PLN Kebut Pembangunan Kelistrikan, SLO Gardu Induk Deltamas Terbit: Hadiah Hari Lahir Pancasila 2 bulan yang lalu
- SP PLN Bersama FORKOM SP BUMN Rapatkan Barisan Kawal Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran 2 bulan yang lalu