RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Siap menjadi pusat perhatian nasional, menjelang bergulirnya turnamen pramusim bergengsi Piala Presiden 2025 yang akan digelar mulai awal Juli mendatang, sorotan kini mengarah tajam pada kesiapan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Tak ingin momentum ini berujung pada kekecewaan publik, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tancap gas memastikan stadion kebanggaan warga itu benar-benar layak menjadi tuan rumah ajang akbar tersebut.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dengan tegas menyatakan pihaknya berkomitmen penuh mempercepat proses evaluasi dan perbaikan stadion. Bukan sekadar simbol kebanggaan, keberhasilan Bandung menjadi tuan rumah Piala Presiden dinilai strategis dalam memperkuat citra positif kota ini di kancah nasional.
“Kami masih menunggu hasil evaluasi teknis dari para ahli. Semua data sedang dihitung dan dianalisis secara mendetail. Harapannya, Pemkot Bandung bersama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) bisa bergotong-royong memastikan GBLA memenuhi standar,” ujar Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (9/6/2025).
Farhan juga menepis anggapan penanganan perbaikan GBLA berjalan lambat. Ia memastikan, sejak laporan pertama soal kondisi lapangan diterima, jajaran Pemkot langsung bergerak cepat.
“Perbaikan rumput tidak bisa dilakukan instan, ini proses yang memerlukan ketelitian. Namun saya tegaskan, langkah awal sudah kami ambil sejak awal, tanpa menunda,” ungkapnya.
Menurutnya, evaluasi yang dilakukan tak sekadar pada permukaan. Selain memperhatikan kondisi rumput lapangan, pemeriksaan juga mencakup infrastruktur penunjang dan sistem keamanan stadion.
“Evaluasi dilakukan secara menyeluruh. Saya bersama Pak Haji Umuh, Pak Glenn, serta tim teknis Pemkot sepakat bahwa seluruh aspek, baik kuantitatif, kualitatif, maupun teknis, harus diperiksa secara cermat dan transparan,” jelas Farhan.
Farhan menegaskan Pemkot Bandung tak hanya berfokus pada kesiapan lapangan semata. Justru, kesiapan fasilitas pendukung menjadi perhatian utama.
“Masalah keamanan, aksesibilitas, dan sarana pendukung lainnya juga kami pastikan terpenuhi. Kami ingin GBLA siap dari segala sisi, bukan hanya sekadar lapangan. Kenyamanan pemain, ofisial, dan penonton adalah prioritas,” tambahnya.
Meski saat ini Stadion GBLA masih menjadi kandidat utama sebagai venue, Farhan tak menutup mata terhadap kemungkinan dinamika di lapangan. Sebagai langkah antisipasi, panitia telah menyiapkan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung sebagai opsi cadangan apabila GBLA nantinya tidak lolos verifikasi teknis.
“Tenggat waktu makin dekat. Kolaborasi antara Pemkot Bandung, PT PBB, dan panitia pelaksana menjadi kunci agar Bandung tetap berada di pusat perhatian dalam perhelatan pramusim paling prestisius di Tanah Air ini,” pungkas Farhan.(dsn)