RADARBANDUNG.ID, MUNCHEN – Spanyol sebenarnya tampil dominan di babak pertama dan sebagian besar babak kedua final UEFA Nations League 2025 lawan Portugal.
Namun, Portugal berhasil membalikkan keadaan dengan menutup ruang gerak lini tengah Spanyol alias La Roja.
Di balik kesuksesan Portugal itu, nama Nuno Mendes mencuat sebagai pemain paling menonjol berkat performa solidnya dalam meredam serangan sayap Spanyol.
Salah satu keputusan yang paling banyak disorot dalam laga ini adalah ketika pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, menarik keluar bintang muda Lamine Yamal sebelum adu penalti.
Pelatih Luis de la Fuente menjelaskan bahwa sang pemain kelelahan dan perlu diatur beban bermainnya agar tim tetap bugar.
“Dia kelelahan karena musim yang sangat berat, usianya baru 17 tahun. Kami ingin menyegarkan permainan dengan menghadirkan energi baru,” ujar De la Fuente.
Yamal memang menjalani laga yang cukup berat di laga final ini. Harapan publik Spanyol sangat tinggi.
Mereka ingin sang pemain muda mencetak gol atau setidaknya memberi assist.
Namun kenyataannya, Yamal gagal tampil bersinar.
Selama 105 menit bermain, ia hanya melepaskan dua tembakan tepat sasaran dan hanya menyelesaikan 21 dari 44 umpan progresif yang ia coba bangun.
Walau tak tampil buruk, perannya dalam penyerangan dinilai terbatas.
Beberapa penggemar bahkan menyebut penampilannya seperti hantu, karena nyaris tak terlihat berpengaruh dalam momen-momen krusial pertandingan.
Kritik di media sosial pun bermunculan, menggambarkan beban ekspektasi yang begitu berat untuk pemain seusianya.
Cristiano Ronaldo bahkan sempat memberikan peringatan terkait hal ini.
Dalam pernyataannya sebelum pertandingan, Ronaldo menekankan bahwa pemain muda seperti Yamal harus diberi kebebasan bermain tanpa tekanan yang berlebihan.
“Dia butuh kebebasan untuk bermain. Jangan bebani dia dengan harapan yang terlalu besar,” ucap Ronaldo.
Usia 17 tahun dan sudah diposisikan sebagai pemimpin masa depan tim nasional bukanlah hal mudah.
Meski punya talenta luar biasa, Yamal adalah pemain termuda dan paling minim pengalaman di skuad La Roja saat ini.
Final kontra Portugal bisa jadi pelajaran berharga, bahwa bakat perlu didampingi waktu, bukan hanya ekspektasi.(jpc)
Live Update
- Simak Daftar Negara Juara UEFA Nations League: Portugal jadi Satu-satunya Negara yang Juara Dua Kali 6 hari yang lalu
- Lamine Yamal Lebih Dini dari Lionel Messi 11 bulan yang lalu