News

Bandung Gerak Cepat, Kebijakan Rapat di Hotel Jadi Angin Segar untuk Pemulihan Ekonomi

Radar Bandung - 10/06/2025, 18:28 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Bandung Gerak Cepat, Kebijakan Rapat di Hotel Jadi Angin Segar untuk Pemulihan Ekonomi
Ilustrasi. Hotel bintang tiga, kelompok yang paling terdampak oleh penurunan aktivitas ekonomi. (Foto. Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat merespons kebijakan baru Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang kembali memperbolehkan pemerintah daerah menggelar rapat di hotel. Langkah ini dinilai sebagai peluang penting untuk memulihkan perekonomian Kota Bandung, yang sempat terpuruk akibat pandemi.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan pihaknya siap mengoptimalkan keputusan tersebut demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya, industri perhotelan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dalam beberapa tahun terakhir, sehingga perlu segera dihidupkan kembali.

“Kami sebagai pemegang kuasa anggaran di daerah harus memastikan belanja APBD bisa menggerakkan perekonomian. Salah satunya melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang digelar di hotel-hotel Bandung,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa (10/6/2025).

Farhan menjelaskan pemulihan industri perhotelan akan memberikan efek domino positif bagi berbagai sektor lain. Selain mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pergerakan di sektor hotel juga diyakini akan menggairahkan transportasi, kuliner, hingga UMKM.

“Industri perhotelan adalah bagian penting dari ekosistem ekonomi Kota Bandung. Kalau hotel hidup, sektor lain pun akan bergerak,” ungkapnya.

Meski demikian, menurutnya, Pemkot Bandung akan mengambil langkah yang terukur. Fokus pelaksanaan kegiatan MICE akan diarahkan ke hotel-hotel berbintang tiga, yang dinilai paling terdampak selama masa krisis.

“Hotel bintang tiga adalah yang paling menderita. Banyak pekerja di sektor ini yang terkena PHK, sementara tarif hotel terus ditekan agar tetap kompetitif,” jelas Farhan.

Untuk mendukung kebijakan ini, Farhan menjelaskan Pemkot Bandung tengah menyiapkan berbagai skema insentif. Pemberian insentif nantinya akan disertai dengan syarat dan ketentuan ketat guna memastikan penggunaan anggaran tetap transparan dan tepat sasaran.

Lebih dari sekadar meningkatkan tingkat hunian, Farhan menegaskan fokus utama Pemkot adalah melindungi lapangan kerja di sektor perhotelan.

“Ini bukan semata soal rapat di hotel. Ini soal upaya bersama untuk menyelamatkan lapangan kerja warga Bandung,” tegasnya.

Lebih lanjut, Farhan mengungkapkan data yang dihimpun Pemkot Bandung menunjukkan tingkat okupansi hotel berbintang tiga mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini memicu gelombang PHK, mulai dari staf operasional hingga manajerial.

Farhan memastikan Pemkot akan mendorong penuh kebangkitan industri perhotelan. Ia menilai, dampak pemulihan di sektor ini akan meluas ke pelaku UMKM dan penyedia jasa lain yang menopang kegiatan MICE.

“Kami ingin kebijakan ini benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Jika hotel kembali hidup, perputaran uang di Kota Bandung juga akan meningkat, dan banyak pekerja bisa kembali mendapatkan penghasilan yang layak,” jelas Farhan.

Ia pun mengajak seluruh pihak, termasuk pelaku industri perhotelan dan perangkat daerah, untuk bersinergi dan mengawal pelaksanaan kebijakan ini secara bertanggung jawab.

“Kami tidak ingin ada warga yang kehilangan pekerjaan karena hotel-hotel tidak bisa bertahan. Ini saatnya kita bersama-sama memulihkan ekonomi kota,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.