RADARBANDUNG.id- Puluhan siswa terjaring Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung Barat pada operasi jam malam pada Kamis (12/6/2025) malam.
Hal tersebut berdasarkan SE Bupati Bandung Barat Nomor 1618 Tahun 2025 tentang Penerapan Jam Malam untuk Peserta Didik guna Mewujudkan Generasi Panca Waluya Jawa Barat Istimewa di Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Satpol PP Bandung Barat, Ludi Awaludin, menjelaskan bahwa kegiatan patroli ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Cianjur pada Rabu pekan lalu.
“Kegiatan semalam kami laksanakan di beberapa titik, tim kami bagi di wilayah Lembang, Ngamprah-Padalarang, dan Batujajar-Cililin,” katanya, Jumat (13/6/2025).
Ia menambahkan, dalam operasi tersebut pihaknya berhasil menjaring 26 peserta didik dari jenjang SMA/SMK maupun SMP yang berada di luar rumah saat malam hari.
“Sasaran patroli adalah anak-anak sekolah yang masih berkeliaran di luar rumah mulai pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB,” katanya.
“Puluhan pelajar yang terjaring yakni 12 orang di wilayah Padalarang, 3 orang di Lembang, 11 orang di Cililin, 1 orang di Cihampelas, dan 1 orang di Batujajar,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, sebagian besar dari mereka kedapatan berada di luar rumah sekitar pukul 22.00 WIB, bahkan ada yang masih berkeliaran hingga pukul 22.30 WIB.
“Kami mendapatkan mereka masih bermain skateboard di Alun-alun Lembang, meskipun melewati batas waktu yang ditetapkan dalam surat edaran,” katanya.
Ia menegaskan, dari seluruh peserta didik yang terjaring pada operasi jam malam ini tidak ada yang terindikasi melakukan tindakan kriminal.
“Mayoritas hanya nongkrong saja, seperti di Alun-alun Cililin dan Padalarang,” katanya.
Ia menegaskan, terkait hasil operasi jam malam tersebut pihaknya akan segera melaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat untuk ditindaklanjuti ke sekolah masing-masing.
“Untuk jenjang SMA, data akan disampaikan ke KCD Wilayah VI, sementara untuk SMP ke Dinas Pendidikan. Peserta didik dari madrasah aliyah (MA) dan madrasah tsanawiyah (MTs) akan dilaporkan ke Kementerian Agama setempat,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya patroli rutin ini, seluruh pihak dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung terwujudnya Generasi Panca Waluya di Jawa Barat.
“Ini tanggung jawab bersama, semua harus ikut andil baik itu satuan pendidikan, termasuk jajaran guru, serta sosialisasi kepada para orang tua dan wali murid,” tandasnya. (KRO)