News

Dai Muda Bandung Barat Lolos Standarisasi MUI, Siap Dakwah ke Dunia Internasional

Radar Bandung - 14/06/2025, 12:42 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Dai Muda Bandung Barat Lolos Standarisasi MUI, Siap Dakwah ke Dunia Internasional
Foto bersama. (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Kiprah pemuda asal Kabupaten Bandung Barat kembali menginspirasi. Sosok dai muda, yang namanya mulai dikenal di kalangan dakwah lokal, kini resmi menyandang status sebagai dai berstandar Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia dinyatakan lulus bersama 100 peserta lainnya dari berbagai provinsi se-Indonesia dalam seleksi ketat yang digelar MUI Pusat.

Proses seleksi berlangsung 26 Mei 2025 lalu, namun pengumuman hasil kelulusannya baru dirilis dua pekan setelah acara. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Ikhsan, sang dai muda, saat ditemui usai mengisi kajian di Kota Bandung.

“Alhamdulillah, dari lebih dari seribu peserta yang mengikuti proses standarisasi, saya termasuk dalam 100 yang dinyatakan lolos. Materi-materi yang diberikan sangat luar biasa. Ini jadi bekal penting buat kami untuk bisa berdakwah secara moderat dan lebih terarah di tengah masyarakat,” ungkap Ikhsan usai mengisi kajian di Kota Bandung, Sabtu (14/6/2025).

Ikhsan dikenal sebagai figur multitalenta. Di luar aktivitas dakwahnya, ia juga merupakan pembimbing ibadah haji dan umrah dari biro perjalanan Madinah Pratama Wisata serta berprofesi sebagai konsultan marketing bersertifikat tingkat Asia. Bersama sang istri, Asti, ia aktif membina komunitas-komunitas Islam muda di daerahnya.

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M. Cholil Nafis, menjelaskan program standarisasi ini bukan sekadar seleksi, melainkan bagian dari strategi besar penguatan peran dai dalam kehidupan sosial-keagamaan.

“Ada dua misi utama dalam standarisasi dai ini, yakni taswiyatul afkar atau menyamakan persepsi antar-dai dan tansiqul harakah atau mengharmonisasi gerakan dakwah. Harapannya, para dai tidak menjadi kepanjangan tangan pemerintah, melainkan khadimul ummah (pelayan umat) dan shadiqul hukumah (mitra kritis pemerintah),” jelas Cholil.

Cholil menegaskan pentingnya peran dai sebagai jembatan harmoni di tengah masyarakat, bukan malah menjadi pemecah umat.

“Ke depan, kita ingin dai Indonesia bisa tampil di panggung internasional dengan standar keilmuan dan etika dakwah yang mumpuni,” tambah Cholil.

Pencapaian Ikhsan bukan hanya kebanggaan pribadi, melainkan juga simbol keberhasilan Bandung Barat dalam melahirkan generasi muda religius, moderat, dan siap tampil di level nasional hingga global.

Ikhsan berharap keberhasilannya bisa menjadi motivasi bagi pemuda lain untuk serius menekuni dakwah secara profesional dan bersertifikat.

“Ini bukan soal gelar semata. Ini amanah yang besar. Saya akan terus belajar dan berusaha menjaga marwah dakwah dengan tetap rendah hati dan dekat dengan umat,” pungkas Ikhsan.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.