RADARBANDUNG.id- Sat Reskrim Polres Cimahi meringkus Direktur Utama (Dirut) salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bandung Barat lantaran terlibat dalam kasus penipuan menggunakan cek kosong.
Pelaku berinisial DRF ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi lantaran terbukti memalsukan transaksi pembelian ayam beku senilai ratusan juta rupiah.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho menjelaskan, DRF melakukan pemesanan ayam beku sebanyak 15 ton kepada salah satu rekanan bisnis, mengatasnamakan PT Multi Gunasarana Bandung Barat, sebuah BUMD milik pemerintah daerah.
“Transaksi itu dilakukan pada awal April. Tersangka menyerahkan selembar cek senilai Rp659.970.000 kepada korban sebagai alat pembayaran,” katanya Sabtu (14/6/2025).
Ia menambahkan, saat korban mencoba mencairkan cek tersebut di salah satu bank di kawasan Padalarang, ternyata dana yang dijanjikan tidak tersedia. Pihak bank pun menolak pencairan karena rekening pengirim tidak memiliki saldo.
“Korban langsung melaporkan kasus ini kepada kami pada 21 April 2025. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa transaksi itu fiktif dan tidak ada niat dari tersangka untuk membayar,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari tangan tersangka polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa cek kosong, surat penolakan dari bank, dokumen pengiriman ayam, serta akta pendirian perusahaan yang digunakan oleh tersangka untuk meyakinkan korban.
“Tersangka kami jerat dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan penggelapan. Ancaman hukumannya maksimal empat tahun penjara,” katanya.
Ia menyebut, saat penyidikan berlangsung, polisi menemukan laporan tambahan dari beberapa pihak yang juga diduga menjadi korban DRF, dengan nilai kerugian keseluruhan mencapai sekitar Rp1,8 miliar.
“Diduga modus yang sama telah dilakukan oleh pelaku di sejumlah transaksi lainnya.Kami masih terus mendalami kemungkinan adanya korban-korban lain. Dari catatan kami, nilai total kerugian yang muncul dari berbagai laporan cukup signifikan,” tandasnya. (KRO)