RADARBANDUNG.id – Program pendidikan dan kompetisi inovasi teknologi Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2025 resmi memasuki tahap penyisihan. Tahun ini, antusiasme generasi muda Indonesia terhadap program ini kembali mencetak rekor dengan peningkatan jumlah pendaftar sebesar 8 persen dibanding tahun sebelumnya sejak pertama kali digelar pada 2023.
Sebanyak 2.603 siswa dari tingkat SMA, SMK, MA, hingga mahasiswa D3, D4, dan S1 dari seluruh penjuru Indonesia mendaftarkan diri mengikuti ajang ini. Dari jumlah tersebut, 2.274 peserta yang tergabung dalam 647 tim berhasil lolos ke tahap penyisihan. Seluruh peserta akan mengikuti serangkaian workshop Design Thinking untuk mengasah dan mengembangkan ide yang telah mereka gagas sesuai tema yang dipilih.
Para peserta membawa dua tema besar yang menjadi fokus pengembangan ide tahun ini. Sebagian besar tim merancang solusi berbasis teknologi untuk keberlanjutan lingkungan, mulai dari pengolahan limbah, pemanfaatan kembali sumber daya, hingga penciptaan nilai tambah dari limbah. Sementara itu, banyak juga tim yang memilih mengembangkan inovasi teknologi olahraga yang mendorong pendidikan, inklusi sosial, dan kemudahan akses olahraga untuk masyarakat.
Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia, menegaskan bahwa Solve for Tomorrow bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah aktualisasi generasi muda untuk menciptakan solusi teknologi yang membawa dampak nyata bagi masyarakat luas.
“Tahap penyisihan ini menjadi momentum penting untuk mengasah ide mereka agar semakin relevan dan aplikatif, khususnya dalam menjawab tantangan keberlanjutan lingkungan dan perubahan sosial melalui sport-tech, dua tema yang mencerminkan semangat inovatif dan kepedulian generasi muda terhadap masa depan yang inklusif,” ujarnya.
Pada tahap awal penyisihan, seluruh peserta akan mengikuti sesi onboarding pada 14 Juni 2025 untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai program dan mekanisme kompetisi. Mereka kemudian akan mengikuti Design Thinking Workshop yang berlangsung secara bertahap pada 14, 21, 28 Juni, dan 5 Juli 2025. Dalam sesi tersebut, peserta akan mempelajari berbagai proses inovasi, mulai dari menggali kebutuhan pengguna, menganalisis data, mengembangkan ide, hingga memvalidasi solusi melalui pembuatan prototipe dan pengujian lapangan.
Metode Design Thinking yang diterapkan dalam workshop dirancang agar peserta memahami secara mendalam masalah yang ingin mereka selesaikan. Proses ini meliputi penggalian wawancara pengguna, observasi, analisis data, pengembangan ide kreatif, pembuatan prototipe kertas maupun digital, hingga pengujian kelayakan solusi dengan metode usability test dan evaluasi heuristik. Pendekatan ini memungkinkan peserta terus beradaptasi dan memperbaiki solusi sesuai dinamika kebutuhan pengguna.
Setelah menyelesaikan workshop, peserta akan memasuki fase finalisasi ide dan penyempurnaan concept paper mulai 5 hingga 11 Juli 2025. Semua proposal yang diajukan akan dinilai oleh dewan juri berdasarkan aspek orisinalitas, relevansi ide, keberlanjutan solusi, serta potensi dampak jangka panjang. Sebanyak 40 tim terbaik dari masing-masing kategori, baik siswa maupun mahasiswa, akan diumumkan pada 22 Juli 2025 untuk melanjutkan ke babak semifinal.
Memasuki tahun ketiganya di Indonesia, Solve for Tomorrow 2025 mulai memperluas jangkauan ke tingkat global. Tema Social Change through Sport & Tech yang diangkat tahun ini merupakan hasil kolaborasi Samsung dengan International Olympic Committee (IOC), sekaligus menjadi bagian dari komitmen mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Program Solve for Tomorrow yang bergulir sejak April 2025 juga sejalan dengan visi besar pembangunan SDM unggul Indonesia menuju 2045. Keberadaan generasi muda yang terampil, kreatif, inovatif, dan menguasai teknologi menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk mewujudkan bonus demografi secara optimal. Program ini pun senada dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI serta mendukung kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kreativitas di dunia pendidikan.
Staf Ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Teknologi Pendidikan, Ir. Moch. Abduh, MS., Ed., Ph.D, turut menyoroti pentingnya program semacam ini dalam mempercepat pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Ia menegaskan bahwa SDM unggul adalah pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional, dan program Solve for Tomorrow memberikan akselerasi penting bagi generasi muda dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan global.
“Kami percaya program seperti ini akan menjadi akselerator dalam mewujudkan potensi generasi muda. Ini merupakan salah satu bentuk Partisipasi Semesta yang sangat sejalan dengan ikhtiar untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui pengembangan SDM unggul yang mampu menjawab kebutuhan tantangan zaman,” ujarnya.
Selain memberikan peluang pengembangan ide di level nasional, SFT 2025 juga membuka kesempatan bagi peserta untuk tampil di panggung internasional. Sepuluh tim terbaik nantinya akan terpilih menjadi Global Ambassador SFT 2025 dan mewakili Indonesia bersama delegasi dari berbagai negara lain di ajang global.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Samsung Solve for Tomorrow 2025 menjadi langkah penting bagi generasi muda Indonesia untuk menghadirkan solusi teknologi berdampak, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat global. (pra)