News

Bandung Dukung Dapur Gizi Nasional, Program Prioritas Nasional Makan Bergizi Gratis

Radar Bandung - 18/06/2025, 22:44 WIB
Diwan Sapta
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Bandung Dukung Dapur Gizi Nasional, Program Prioritas Nasional Makan Bergizi Gratis
Ilustrasi. Para siswa-siswi SD Kota Bandung, menikmati MBG di lingkungan sekolah kelas mereka, Rabu (18/6). (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNGPemerintah Kota Bandung mendukung penuh terhadap pelatihan pengelolaan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang saat ini digelar di Politeknik Pariwisata NHI Bandung. Pelatihan yang berlangsung sejak 11 hingga 24 Juni 2025 itu menyasar 1.600 siswa Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan menjadi bagian krusial dari program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, langsung hadir memantau jalannya pelatihan, didampingi Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, hingga sejumlah pejabat dari Kementerian Pertahanan dan institusi pendidikan.

Erwin menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk menjadi mitra aktif dalam keberhasilan program nasional yang digagas Presiden Prabowo itu. Tak sekadar memberikan dukungan administratif, Pemkot Bandung bahkan siap memberikan fasilitasi penuh terhadap segala bentuk kebutuhan pelatihan.

“Kami mendukung penuh kebijakan pusat. Tempat, lahan, hingga regulasi, semua kami siapkan. Ini bentuk nyata keseriusan kami dalam menjawab tantangan gizi anak bangsa,” ujar Erwin, Rabu (18/6/2025).

Menurut Erwin, keberadaan 37 dapur SPPG aktif di Kota Bandung menjadi alasan logis mengapa pelatihan ini sangat relevan dan penting. Ia berharap, lulusan pelatihan dari SPPI mampu memperkuat sistem layanan gizi terutama di wilayah rentan, termasuk sekolah dan lingkungan padat penduduk.

“Kami akan awasi ketat pelaksanaan MBG di lapangan. Jangan sampai terulang insiden dapur yang tak higienis atau layanan yang membahayakan anak-anak,” tegas Erwin.

Ia pun menekankan dapur bukan sekadar ruang memasak, melainkan jantung dari sistem ketahanan pangan kota.

“Dapur adalah garda terdepan. Maka pengelolaannya tidak boleh asal-asalan. Harus profesional, berkompetensi, dan visioner,” pungkasnya.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan keterlibatan lintas kementerian dalam program MBG merupakan bentuk nyata sinergi pemerintahan dalam menjaga masa depan generasi bangsa. Ia menilai, dapur adalah pangkal dari kekuatan nasional yang sering kali dilupakan.

“Ketahanan nasional dimulai dari piring makan. Dan piring itu bermula dari dapur. Kami di Kemenparekraf mendukung penuh misi ini,” ujarnya.

Rektor Poltekpar NHI Bandung, Anwari Masatip menjelaskan pelatihan ini disusun dengan pendekatan berbasis praktik dan kompetensi. Setiap siswa dilatih secara menyeluruh mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyajian, hingga sanitasi dapur.

“Kita ingin mereka keluar dari sini bukan hanya bisa memasak, tapi siap memimpin dapur dalam segala situasi,” ungkap Anwari.

Sementara itu, Letjen TNI (Purn) Anton Nugroho, Rektor Universitas Pertahanan, menyebut kolaborasi ini membuktikan bahwa dunia militer dan pendidikan vokasi bisa berjalan seiring dalam mencetak SDM unggul.

“Ketahanan gizi adalah bagian dari ketahanan negara. Dan ini butuh pendekatan lintas sektor,” ujar Anton.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menambahkan, pelatihan ini digelar sebagai langkah preventif untuk mencegah munculnya kembali dapur-dapur bermasalah dan kasus gizi buruk.

“Kami ingin menjamin semua dapur yang terlibat di program MBG layak, higienis, dan siap melayani anak-anak kita dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.(dsn)


Terkait Kota Bandung
location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.