RADARBANDUNG.ID, KABUPATEN BANDUNG – Rasa keprihatinan diungkapkan berbagai komunitas penggerak donor darah yang di wilayah Kecamatan Majalaya berkaitan bentuk kendala serta stok ketersedian darah saat di perlukan oleh penyitas talasemia.
Hal tersebut dijumpai disebuah bentuk kolaborasi kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Paguyuban Donor Darah Majalaya (PDDM), Generasi Paguyuban Orang Tua Talasemia (G’POTT) dan Yayasan sosial Ashofia di Tree Matic Mall, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Kegiatan ini pun bekerja sama dengan PMI Kota Bandung yang selama ini konsisten bekerja sama menjadi mitra dalam memberikan perhatian terhadap para penyitas talasemi yang ada di wilayah kab Bandung. Gelaran kegiatan donor kali ini selain melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap pendonor juga menghadirkan para keluarga yang memiliki putra putrinya penyitas talasemia.
“Sosialisasi dan edukasi kami laksanakan terhadap pendonor agar mereka mengetahui darah yang di donorkan nantinya langsung diberikan terhadap para penyitas talasemia,” jelas Tatang Subagia selaku Ketua G’POTT.
“Dari data RSUD Majalaya tercatat penyitas talsemia sebanyak 117 orang yang kami akomodir untuk selalu harus diberikan perhatian,: sambung Tatang.
Sedangkan ungkapan rasa kekecewaan serta keprihatinan sempat dilontarkan oleh koordinator Pendonor di wilayah Majalaya Agus dan Ujang Arbeq. Menurut Agus, dirinya sering menerima keluhan dari keluarga yang memiliki anggota keluarga penyitas talasemia.
“Bentuk kendala disaat penyitas talasemia memerlukan transfusi darah, dimana stok darah di RSUD Majalaya sering mengalami kekosongan sehingga mereka harus menempuh proses permohonan untuk transfusi darah ke PMI Kabupaten yang jaraknya lumayan jauh,” tutur Agus.
Maka dari itu bentuk penegasan diharapkan Paguyuban Pendonor Darah atau penggerak donor seperti PDDM, G’POTT, Yayasan Asofhia terhadap pihak Pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk dapat lebih memperhatikan nasib para penyitas talasemia dengan mewujudkan harapanya agar di wilayah Majalaya adanya berdiri “Bank Darah” guna memenuhi kebutuhan penyitas telesemia tanpa mereka harus menghadapi kendala.
“Para penyitas talasemia ini secara rutin, ada yang dua minggu sekali atau sebulan sekali harus mengalami transfusi darah untuk dapat terus menjalani kehidupannya,” tandasnya. (den)
Live Update
- Pos Kamling RW 10 Desa Majalaya Jadi Delegasi Bagian Penilaian Polresta Bandung 3 minggu yang lalu
- Forum HRD Majalaya Galang Anggaran Pengerjaan Normalisasi Sungai Cidawolong 2 bulan yang lalu